MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Hari Ulang Tahun (HUT) Sulsel ke-354 tahun yang mengusung tema “Era Baru Sulawesi Selatan Menuju Indonesia Maju,” diharapkan menjadi semangat baru dan energi baru dalam mewujudkan Provinsi Sulsel sebagai pilar utama dalam menopang pertumbuhan ekonomi.
Tentu harapan itu harus didukung dengan program yang sejatinya membangun Sulsel dari hulu hingga hilir, pun dengan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang saat ini tengah mengedepan delapan program prioritas yang bakal menjadi harapan baru masyarakat Sulsel.
Adapun 8 program tersebut, ialah menyukseskan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 berlangsung secara luber, jurdil, lancar, aman dan damai. Pengendalian inflasi. Penanganan stunting dan gizi buruk. Pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan dan kedaulatan pangan. Kemudahan pelayanan publik dan investasi. Sinergi program prioritas nasional dan daerah dan stabilitas sosial, politik, keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum.
Dari program prioritas itu, Sulsel telah menjadi provinsi pertama yang telah melakukan penandatangan NPHD kepada pihak penyelenggara Pemilu KPU dan Bawaslu.
Tak hanya berfokus pada pengawalan Pemilu 2024 mendatang, Pemprov Sulsel juga terus menggerakkan tim untuk melaksanakan program prioritas lainnya dengan membentuk Pokja.
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan, kelompok kerja yang ia ciptakan itu menjadi empat bagian yang bakal memberikan atensi antisipasi Inflasi, atensi untuk kemiskinan ekstrem, penanganan stunting, dan penanganan ketahanan pangan.
Diketahui, Pokja penanganan Inflasi dikomandoi oleh Asisten II Pemporv Sulsel, Ichsan Mustari. Pokja Penanganan Stunting dikomandoi oleh Asisten I Muh Rasyid. Pokja Penanganan Kemiskinan Ekstrem dikomandoi oleh Asisten III pemprov sulsel Tautoto Tana Ranggina, dan Pokja Ketahanan Pangan itu akan dikomandoi oleh Kepala Dinas TPH-Bun Sulsel, Imran Jausi.
Para kelompok kerja itu sampai saat ini terus melakukan gerakan yang sesuai dengan fungsi untuk mencapai dan menuntaskan program prioritas.
Perekonomian Sulawesi Selatan dalam tren positif. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Year on Year (YOY) di Bulan September 2023 sebesar 2,33 persen. Angka ini mengalami penurunan dibanding bulan Agustus 2023 sebesar 3,53 persen.
Untuk terus dapat menekan Inflasi di Sulsel Bahtiar Baharuddin mencanangkan program menanam pohon cabai untuk ASN dan masyarakat yang sudah mulai dijalankan di beberapa wilayah Sulsel. Tentu jika inflasi terkendali dari solusi sederhana dan cepat ini berjalan baik, akan meningkatkan ketahanan pangan hingga daya beli masyarakat.
Bahtiar Baharuddin juga aktif memperhatikan jalur dagang terutama rute penerbangan dan pelayaran eskpor yang langsung ke negara tujuan tanpa transit lagi di pulau jawa yang acap kali memakan biaya tinggi.
Baru-baru ini, Pemerintah Provinsi Sulsel, mendapat tiga penghargaan masing-masing untuk kategori Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terbaik se Nasional, kemudian Gerakan Pangan Murah terbaik ke 3, dan Enumerator Produsen terbaik.
Bahtiar Baharuddin menyampaikan, Sulsel mesti terus melakukan pembangunan, kata dia Sulsel juga merupakan bagian dari peradaban dunia dan harus terus terbiasa dengan hal yang baru dan perubahan tapi tetap memperhatikan pelajaran dari kejadian sebelumnya.
“Kita membangun Sulsel kedepannya yang baru, Sulsel bagian integral di Indonesia. Yang kedua, Sulsel juga bagian dari peradaban dunia, kita memasuki dunia baru yang mungkin tidak dialami oleh senior-senior kita. Maka generasi muda Sulsel harus siap dengan suasana baru,” sebutnya.
Ia melanjutkan, tentu kerjasama semua aspek masyarakat akan memudahkan Sulsel untuk bisa terus tumbuh dan mencapai cita-citanya.
“Saya hanya diberikan kesempatan pemerintah oleh presiden untuk memimpin sementara, saya pada kesempatan ini mohon maaf pada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan jika dalam hal mengelola ada kekurangan tetapi saya sungguh-sungguh,” tuturnya.
Ia mengungkapkan kesiapan dirinya untuk terus mengawal pemerintahan di seluruh wilayah sulsel untuk menangani permasalahan masyrakat dengan berkoordinasi dengan pemda setempat dan menemukan solusi bersama. “Saya akan menjadi fasilitator bagi pemerintah kabupaten kota untuk Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (abu/B)