PAREPARE, RAKYATSULSEL - Kepolisian Resor (Polres) Kota Parepare, menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) dalam rangka Operasi Mantap Brata kesiapan pengamanan Pemilu 2024.
Dalam simulasi tersebut, sekitar 800 massa mengepung kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare, Rabu (18/10/2023).
Meski sempat anarkis dan menyerang petugas yang melakukan pengamanan, namun massa akhirnya berhasil dipukul mundur, setelah armada water canon dikerahkan. Dua penjinak bom juga berhasil melumpuhkan satu bom yang ditemukan di lokasi demo.
Kapolres Parepare, AKBP Arman Muis mengatakan, simulasi yang juga melibatkan ratusan buruh pelabuhan yang tergabung dalam Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Parepare tersebut, adalah upaya dalam mengantisipasi terjadinya gesekan saat pelaksanaan Pemilu.
Arman mengemukakan, jumlah personil yang dilibatkan dalam simulasi kali ini sebanyak 1.500 orang. Dari simulasi yang dilakukan, kata dia, tehnis yang masih harus diantisipasi terkait kenyamanan maayarakat pemilih yang akan memberikan hak suaranya hingga tiba di Tempat Pemungutan Suara (TPU)
"Sekitar 400 personil termasuk dari Sat Brimob Polda Sulsel, kita libatkan dalam simulasi. Memang ada riak-riak, dan insiden. Tapi berkat kerja sama TNI dan Polri, serta seluruh pengamanan lainnya, sehingga bisa diatasi sesuai SOP, yang telah dilatih secara profesional. Kita berharap ke depan, semua kendala bisa kita antisipasi" paparnya.
Sementara Ketua KPU Parepare, Mursalin Muslimin mengatakan, Sispamkota yang telah dilaksanakan TNI dan Polri adalah kondisi yang dan coba yang situasikan, mendekat hal besar, yang mungkin saja bisa terjadi, yang sudah disiapkan lebih awal.
Yang terpenting, kata Mursalin lagi, Sispamkota merupakan bentuk dukungan luar biasa TNI dan Polri, pada KPU Parepare. Sekaligus meneguhkan tekat, soliditas, dan sinergitas untuk mensukseskan Pemilu 2024 mendatang.
"Harapan kita, Pemilu mendatang dapat berjalan baik, langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil. Dan yang terpenting, bisa membackup sisi keamanan yang maksimal, sehingga penyelenggaraan bisa lebih tenang, dan tenang," tandasnya.(Yanti)