GOWA, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dianggap sebagai kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi yang baik.
Hal ini diungkapkan Paban Utama Ekonomi Keuangan Staf Ahli Panglima TNI, Bidang Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, Kol Inf Jayusman, saat melakukan pemaparan pada Focus Group Discussion (FGD) Staf Ahli Panglima TNI dalam Upaya Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting, dalam rangka Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Produktif dan Peran TNI Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi di Daerah secara virtual, Kamis (19/10).
"Dari data atau fakta yang ditemukan, dalam urusan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan merupakan daerah yang tingkat inflasinya rendah dengan YOY September 1,46 persen," ungkapnya.
Dirinya menyebutkan Gowa dan Kota Pekanbaru merupakan dua daerah yang saat ini relatif aman dan baik meskipun masih ada sektor yang perlu mendapat perhatian sehingga meminta sinergitas di wilayah tersebut ditingkatkan dan turut meminta peran TNI dalam penanganan itu.
"Kerjasama seluruh instansi sangat baik dalam melakukan penanganan, terlebih Forkopimda mendukung secara maksimal sehingga kedepan inflasi di daerah bisa terus terkendali," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Fajaruddin didampingi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa mengaku hal itu bentuk kerjasama dan kolaborasi dari seluruh pihak yang ada sehingga inflasi di Kabupaten Gowa sampai saat ini masih sangat terkendali.
"Alhamdulillah Gowa termasuk rendah inflasinya, ini adalah bagian dari bentuk kerjasama tim, khusunya Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID) baik dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gowa, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa, Bagian Administrasi Perekonomian Setkab Gowa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Gow dan semua tim yang ada, kita selalu bergerak untuk menyatukan persepsi dan kolaborasi dalam pengendalian inflasi ini," ungkapnya.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengendalian inflasi kata Fajaruddin yakni Pemerintah Kabupaten Gowa dibawah kepemimpinan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni mendorong dilakukannya kerjasama antar daerah dalam pemenuhan bahan pokok yang tergolong susah, misalnya ketika masyarakat kekurangam cabai maka dilakukan kerjasama dengan kabupaten yang memiliki produksi berlebih seperti di Kabupaten Enrekang.
Selain itu, melalui dana BTT (Biaya Tak Terduga) pihaknya menyediakan cool storage sebanyak empat buah agar bawang merah dan cabai yang dibeli mampu bertahan sehingga bisa mengintervensi masyarakat yang terdampak inflasi.
"Pemda sangat konsisten dalam penurunan inflasi, seperti kerjasama kita dengan Enrekang ketika masyarakat kekurangan cabai, bawang merah untuk memenuhi kebutuhan itu," jelasnya.
Lebih lanjut, Fajaruddin membeberkan di kondisi El Nino atau kekeringan ekstrem ini Pemkab Gowa bekerjasama dengan Divisi III Kostrad akan membangun sumur bor untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian dan air bersih masyarakat. Dimana saat ini telah memasuki tahap peninjauan lokasi dan dalam waktu dekat dilakukan pengeboran.
"Semua cara ini kita lakukan untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Gowa. Tentu peran seluruh tim yang ada sangat membantu karena aktif melaporkan perkembangan di lapangan sehingga pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam rangka untuk mengatasi inflasi ini bisa terus kita lakukan," jelasnya.
Olehnya ia berharap dengan berbagai upaya itu, inflasi di Kabupaten Gowa bisa terus tertangani dan Pemerintah Kabupaten Gowa terus melakukan pemenuhan kepada masyarakat yang membutuhkan. (*)