JAKARTA, RAKYATSULSEL -- Dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia kembali mengadakan Santri Digitalpreneur, dengan puncak kegiatan, Demoday Satri Digitalpreneur yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal pada hari Sabtu (21/10/2023).
Santri Digitalpreneur ini bertujuan untuk membentuk santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi, memberdayakan mereka untuk bersaing di industri kreatif dan digital, mendorong penciptaan konten kreatif dengan menjunjung tinggi Akhlakul Karimah, mengubah santri menjadi produsen informasi dan literasi, serta menjadi penggerak kebangkitan ekonomi Indonesia di kancah global.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi antusiasme para santri untuk mengikuti program Santri Digitalpreneur yang merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi para santri untuk menjadi seorang entrepreneur dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Alhamdulillah wasyukurilah, program Santri Digitalpreneur 2023 telah kita rampungkan, dan hari ini kita demo day, dari 10 telah kita pilih 2 terbaik. Kita harapkan nantinya para santri ini akan menjadi pelaku digital preneur, tepatnya santri-santri ini akan mendunia dan menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja," ucap Sandiaga kepada FAJAR, Sabtu (21/10/2023).
Lebih lanjut Sandiaga menyebut jika kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Santri yang diperingati tiap tanggal 22 Oktober.
"Jadi ini adalah dalam rangkaian menyambut Hari Santri dan santri-santri inilah yang akan menjadi lokomotif pembangunan ekonomi bangsa, dan ekonomi kreatif adalah masa depan ekonomi Indonesia," sambungnya.
Diketahui, Santri Digitalpreneur telah sukses dilaksanakan tiga kali. Meski tahun 2021 menghadapi keterbatasan pandemi, kegiatan berlangsung produktif secara online. Tahun 2022 menandai evolusi program dengan fokus pada "Kreatif dan Digital", dilaksanakan di delapan kabupaten/kota.