Dalam rapat itu, dia meminta seluruh jajaran Kemenag menyiapkan langkah seiring penambahan kuota haji. Dengan begitu, kuota bisa didistribusikan secara berkeadilan.
Dia meminta pembagiannya tetap memprioritaskan lansia. Saat ini calon jemaah haji Indonesia (CJHI) lansia berjumlah sekitar 600 ribu. ”Saya ingin supaya mereka juga bisa menjadi prioritas,” ungkapnya.
Pada bagian lain, Kementerian Agama akan membuat skema baru terkait syarat istitha’ah kesehatan CJHI. Yaqut mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin guna merumuskan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jemaah haji.
”Kita sepakat istitha’ah akan menjadi syarat jemaah melakukan pelunasan,” tegasnya.
Nanti, kata dia, jemaah menjalani dua kali pemeriksaan. Pemeriksaan pertama dijadwalkan pada awal November 2023. Dimulai dengan skrining kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka lebih dini. Dengan begitu, bagi yang memiliki masalah kesehatan ada waktu untuk melakukan pemulihan.
”Sehingga pada pemeriksaan kedua, kalau sudah baik, berhak melunasi,” jelasnya.
Hal itu, imbuh dia, merupakan ikhtiar agar kasus jemaah sakit dan wafat di Saudi bisa ditekan. Sebagai informasi, pada penyelenggaraan haji 2023, jumlah jemaah haji wafat mencapai 752 orang. (fajar online)