JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Musim kemarau ternyata tidak selamanya menimbulkan penderitaan, seperti yang dirasakan warga yang mengalami krisis air bersih. Musim kemarau justru mendatangkan rezeki bagi para petani garam yang ada di Desa Punagaya, Bangkala, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Masyarakat setempat yang umumnya bekerja sebagai petani garam, saat musim kemarau mampu memproduksi garam lebih banyak dibandingkan saat musim hujan. Di musim kemarau bisa menghasilkan garam sekitar 40-50 karung dalam sehari dibandingkan pada saat musim hujan yang hanya bisa memproduksi garam maksimal 5-10 karung per hari.
Namun, meningkatnya produksi garam tentunya petani garam sangat merasakan dampaknya. Salah satunya yaitu harga garam yang relatif murah yakni Rp40.000 hingga Rp50.000/karung.
"Yang menjadi permasalahan kami khususnya petani garam yaitu harga garam yang murah, yakni 40.000 sampai 50.000 per karung," kata salah satu petani garam, Basri, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Meskipun harga garam terbilang murah, namun omzet yang mereka dapat per hari dirasa lebih dari cukup. (*)
Citizen Reporter: Rahmi
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar