Di era digitalisasi saat ini, pendekatan remote sensing (penginderaan jauh) melalui analisis data citra satelit oseanografi perikanan telah digunakan untuk penentuan fishing ground (daerah potensial penangkapan ikan), sehingga memudahkan para pelaku usaha perikanan dalam operasional penangkapan ikan agar efektif dan efisien.
Menurutnya, Wilayah Pengelolaan Perikanan Negeri Republik Indonesia 713 yang meliputi wilayah Selat Makassar, Laut Flores, Laut Bali, dan Teluk Bone dengan luas perairan terpetakan sekitar 8.927,3 km2, perlu mendapat perhatian khusus dikarenakan potensi dan kontribusi produksi yang menjanjikan (significant) untuk mendukung produksi ikan nasional.
Potensi sumber daya ikan laut yang didominasi ikan pelagis harus dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat (pencapaian SDGs).
"Pemanfaatan ini mutlak membutuhkan teknologi satellite and acoustical remote sensing. Peta tematik berbasis data citra satelit oseanografi tentang potential fishing ground ikan pelagis secara spatial dan temporal telah dikembangkan di Laboratorium Sistem Informasi Perikanan dan Geospatial Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas," jelasnya.
"Informasi ini dapat dimanfaatakan stakeholder terutama pelaku usaha perikanan tangkap, sehingga dapat mengatur kalender penangkapan dan memilih jenis alat penangkapan ikan yang sesuai dengan target tangkapan," tambahnya.
Dikatakan, data citra satelit oseanografi resolusi tinggi dapat diperoleh melalui kolaborasi dengan mitra strategis seperti: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) termasuk pula dengan mitra kolaborasi luar negeri di antaranya dengan Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) Korea-Indonesia yang telah memiliki Momerandum of Understanding dan perjanjian kerja sama dengan FIKP Unhas.
Dukungan kapal riset dan perlengkapan alat hidroakustik (seperti scientific SONAR, echosounder, dan ROV) dan peralatan oseanografi (seperti CTD dan current meter) wajib dimiliki untuk mendukung ketersediaan data in-situ dan informasi tentang kondisi stok dan kondisi oseanografi di WPPNRI 713 dalam siklus tahunan.
Teknologi hidroakustik akan lebih memudahkan peneliti untuk memahami sebab-akibat perubahan yang terjadi pada ekosistem laut, misalnya pengaruh eksploitasi dari spesies ikan tertentu terhadap perubahan populasi sumber daya perairan lainnya termasuk fungsi dan strukturnya dalam ekosistem.
Informasi stok ikan yang akurat sangat diperlukan dan merupakan kunci dalam pengelolaan sumber daya ikan pelagis menuju pencapaian SDGs.
Pemanfaatan operasional Kapal Riset Unhas Explorer, dan kolaborasi riset dengan berbagai mitra dalam dan luar negeri merupakan harapan baru untuk mewujudkan pengelolaan perikanan tangkap berbasis pendekatan ilmiah yang dapat diandalkan.
Guru besar (profesor) yang disandang Safruddin mendapatkan ucapan selamat dari rekan sejawat dan keluarga, salah satunya Kabag Humas Universitas Islam Makassar (UIM), dr Wachyudi Muchsin SKed SH MKes CMed, yang hadir langsung dalam pengukuhan guru besar Safruddin.
"Semoga ilmunya bermanfaat untuk masyarakat dan kampus mendukung tridharma perguruan tinggi, khususnya dunia kesehatan, sebab ikan kaya akan kandungan omega 3, jika dikonsumsi sangat bermanfaat untuk kesehatan," kata Dokter Koboi--sapaan akrab Wachyudi Muchsin. (*)