MAKASSAR, RAKYATSULSEL- PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) dan
PT Liberta Hotel Internasional melakukan kerjasama pengelolaan Hotel Grand Sayang yang merupakan aset milik Pemprov Sulsel.
Kerja sama tersebut diwujudkan dengan penandatanganan MoU oleh Direktur Umum PT. Sulsel Citra Indonesia, Rendra Darwis bersama CEO PT Liberta Hotel Internasional Niken Prawesti disaksikan Direktur Umum dan Keuangan PT. Sulsel Citra Indonesia, Ernida Mahmud, Direktur pengembangan Usaha PT. Sulsel Citra Indonesia, Dedy Irfan Bachri dan beberapa staf lainnya.
Rendra Darwis dalam sambutannya mengungkapkan pihaknya merupakan perusahaan daerah yang selama ini melakukan tata kelola terhadap hotel Grand sayang, "Perlu kita menyampaikan bahwa kami perusahaan daerah di Sulsel, begitu pula hotel ini kita harapkan hotel ini lebih baik ke depan dan ke dua belah pihak bisa bersinergi ke depan," ujarnya, Selasa (24/10/2013).
"Ini aset Pemprov yang dipisahkan dan Perseroda yang mengelola langsung. Untuk memajukan lagi hotel ini, maka dikerjasamakan dengan pihak Liberta," tambahnya.
Menurut Rendra, Liberta merupakan perusahaan yang cukup terkemuka di Indonesia sehingga dengan hadirnya Liberta Grand Sayang bisa lebih baik lagi.
"Konsentrasi pengembangan kali hotel inu mampu menggaet pengunjung dan mampu menjadi hotel keluarga serta destinasi penyelenggaraan pertemuan atau event," pungkasnya.
Lebih jauh menurutnya, hotel bintang tiga ini memiliki okupansi hingga 50 persen, "Okupansi hotel kisaran 50 persen, target Liberta mampu meningkatkan okupansi hingga 75 persen sangatlah realistis, apalagi sudah memiliki pengalaman besar.
"Harapannya hotel ini menjadi hotel terkemuka dan menjadi destinasi pilihan untuk liburan dan pengisi waktu, apalagi lokasi hotel ini bagus dan nyaman serta banyak destinasi mendukung disekitarnya," harapnya.
Sementara Niken Prawesti dalam sambutannya berterima kasih atas kepercayaan dari PT. Sulsel Citra Indonesia.
"Kami optimis ke depan mampu Mengelola hotel ini lebih baik dan harmonis. kerjasama ini sejalan dengan rencana kami di kuartal ke empat ini akan mengembangkan sayap di Timur Indonesia dan dan kami percaya Makassar adalah pusatnya. Ini adalah momentum karena situasi saat ini mampu mengembalikan okupansi hotel," ujarnya.
Niken menceritakan pembicaraan terkait kerja sama ini telah digagas sejak dua tahun lalu, "Sempat berganti Dirut, namun itu bukan menjadi masalah. Hotel Grand Sayang ini menjadi MoU kami yang pertama. Saat ini kita banyak bekerja sama di Jawa dan Bali karenanya kita perlu meraih Indonesia Timur yang sejalan dengan visi misi kami di Indonesia Timur," ujarnya
"Kami ingin pengelolaan hotel ini dari berbagi aspek tidak hanya dari marketing dan sales namun pembinaan SDM, rekrutmen dan operasional day to day," tambahnya
Lebih jauh dimasa MoU 5 tahun ke depan, Liberta akan mengembangkan berbagai hal seperti segmentasi market, harga dan
maintenance sebab pada Hotel Grand Sayang melekat aset aset penting Pemprov.
"Kami menargetkan di tahun pertama lampu mencapai okupansi 75 hingga 80 persen," tutupnya. (Hikmah/B)