MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kekeringan yang berdampak pada berkurangnya pasokan air bersih di Kota Makassar makin meluas. Sebab, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar terdapat 11 kecamatan yang terdampak.
Yakni, Kecamatan Makassar, Panakkukang, Manggala, Tallo, Ujung Tanah, Tamalanrea, Biringkanayya, Mariso, Bontoala, Tamalate, dan sebagian wilayah Wajo.
Untuk mengantisipasi kekeringan yang berkepanjangan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menginstruksikan penyediaan tandon di setiap kelurahan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Di mana, masing-masing kelurahan akan ada 10 tandon dengan ukuran diameter kecil dan tinggi. Jumlah tersebut untuk menyesuaikan luasan wilayah di kelurahan.
"Kami minta karena ruang di kelurahan kurang, maka harus tandon kecil yang tinggi makanya 10 tandon. Insyaallah itu sudah selesai," terang Danny Pomanto, sapaan akrabnya, Selasa (24/10).
Danny Pomanto mengatakan adanya tandon ini juga sebagai upaya untuk menyempurnakaan sistem penyediaan dan distribusi air bersih ke masyarakat lebih efisien.
"Kekeringan itu kami menyempurnakan sistemnya di mana kami menggunakan tandon diam di setiap kelurahan," ujar Danny.
Danny menambahkan pengadaaan tandon air bersih ini di setiap kelurahan ini tidak hanya berguna saat musim kemarau saja tetapi di musim penghujan juga. Pasalnya, di musim penghujan apalagi jika terjadi banjir masyarakat kesulitan mendapat air bersih.
"Kita tidak hanya butuh (tandon) disaat kemarau tetapi saat banjir juga dibutuhkan, karena air bersih di banjir itu setengah mati," ujar Danny.
Danny melanjutkan, pengadaan tandon ini akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makasssar. Alasannya, kata dia, agar nantinya Dinas PU Kota Makassar sekaligus melakukan penyambungan jaringan pipanya.
"Saya fikir di PU saja karena bisa menyambungkan pipa-pipanya," tutup Danny. (Shasa/B)
