GOWA, RAKYATSULSEL - Dampak musim kemarau panjang yang melanda hampir seluruh wilayah di Sulawesi Selatan rupanya tak hanya membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Dampak lain yang dirasakan warga Sulsel yakni adanya pemadaman listrik bergilir, akibat pengoperasian PLTA Bakaru yang sepenuhnya bergantung pada debit air juga turut terganggu karena kemarau yang panjang.
Alhasil, produksi listrik pun terganggu, sehingga untuk memenuhi pasokan listrik maka PLN pun melakukan pemadaman bergilir akibat mesin PLTA yang tak maksimal bekerja sebab debit air yang sangat kurang. Pemadaman pun melanda hampir sebagian besar daerah di Sulawesi Selatan,
Salah satu warga di Kabupaten Gowa, Kia mengaku sangat resah dan cukup mengganggu, lantaran tak bisa beraktifitas.
"Yang membingungkan katanya bergilir (mati lampu), namun kadang siangnya sudahmi (mati lampu), tapi malam mati lagi. Bagaimana ji mau selesai apa-apa (kerjaan) kalo begini," kesalnya, Rabu (25/10).
Hal tersebut disampaikannya lantaran, hampir seluruh perabotan rumahnya mengandalkan tenaga listrik, mulai dari mesin cuci, AC, penanak nasi, hingga mesin air, sehingga nyaris tak bisa melakukan aktifitas memasak dan mencuci.
"Cukup membingungkan, mengganggu aktifitas karena merasakan mati lampu pada jam-jam sibuk ibu-ibu yang mau mencuci atau memasak," ungkapnya.
Citizen Reporter: Yaumil Utami