Menurut BAK, kekuatan membaca membuat bangsa Jepang bisa mengalahkan Rusia pada perang di laut selat Tsushima pada 27-28 Mei 1905. Mengapa Jepang bisa mengalahkan Rusia yang dilengkapi persenjataan canggih dari Jerman? Karena Jepang memiliki kemampuan membaca yang tinggi dibandingkan dengan tentara Rusia Akibatnya, kata BAK, tentara Jepang berhasil mengalahkan tentara Rusia karena hanya 20 persen personel militer Rusia bisa membaca dan menulis. Nah, kemampuan membaca sangat menentukan langkah dan strategis dalam peperangan.
BAK juga menyampaikan bagaimana ia melakukan kampanye Nasional Gerakan Guru, Pustakawan Menulis Satu Buku Indonesia tujuannya lewat gerakan menulis guru dan pustakawan ini bisa menjadi solusi terhadap kurangnya akses buku-buku bermutu di Indonesia. BAK memberi contoh Bupati Maros Chaidir Syam Menulis Buku” Mendekap Maros.“ Dengan seruan dan ajakan Guru, Pustakawan Menulis Satu Buku Indonesia bisa menjadi salah satu jalan keluar membantu Pemerintah menyediakan akses buku dengan menghadirkan penulis-penulis buku dari berbagai latar belakang. Kami memberi apresiasi tinggi pada Perpustakaan Nasional dan Duta Baca Indonesia yang terus menerus melakukan kampanye membaca dan menulis di berbagai daerah di Indonesia” kunci Bachtiar Adnan Kusuma.
Karena itu, Kepala Pusat Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Ibrahim, S.Ag.S.S.M.Pd.sepakat dengan pernyataan Bachtiar Adnan Kusuma bahwa menulis tidak bisa dipisahkan dengan membaca atau membaca semudah menulis. Begitupun sebaliknya, kata Andi Ibrahim, menulis bisa menjadi mudah kalau membaca karena orang yang gemar membaca ada efek fositif. “ Siapa yang tidak memabaca dalam satu menit, maka dia bagaikan orang yang lumpuh” kata Andi Ibrahim. (*)