Banyak kalangan menilai penurunan prevalensi stunting di Bulukumba sudah cukup baik. Namun menurut Andi Utta, penurunan prevalensi stunting tersebut, masih kurang baik.
Itu sebab, ia menginisiasi adanya pemutakhiran data hari ini. Ia pun meminta agar tak ada anggaran perjalanan dinas untuk program penurunan angka stunting, yang ada hanya anggaran pemberian makanan tambahan saja.
"Kita fokus untuk pemenuhan asupan gizi, membantu saudara kita yang terdampak stunting," jelas Andi Utta.
Ia berpendapat bahwa penanganan penurunan stunting harus dimulai dari ibu hamil, sehingga janin betul-betul mendapat asupan gizi cukup. Pasca lahir pun, harus betul-betul disupport lagi gizinya.
"Saya juga apresiasi Lurah Ela-ela sebagai lurah terbersih di Ujung Bulu. Saya minta juga lurah lainnya seperti itu," pinta Andi Utta.
Ketua Tim Penggerak PKK Bulukumba, Andi Herfida Muchtar menyebut bahwa pemutakhiran data sangat penting, sehingga apa yang dikerjakan di lapangan tidak sia-sia karena datanya valid.
"Untuk Bulukumba, saya harapkan data anak-anak stunting benar-benar akurat di lapangan. Jangan bekerja hanya by sistem, tapi kurang tepat. Jadi data benar-benar terbackup secara nyata," ujarnya.
Istri dari Bupati Bulukumba ini, menerangkan bahwa gerakan Pedas berlangsung secara serentak di 607 Posyandu di Bulukumba. Ia berharap agar data tersebut akurat, bukan copy paste dan bukan pencitraan di masyarakat.
"Nanti data ini akan dipegang oleh seluruh Camat, tidak hanya OPD yang punya. Sehingga orang minta data anak stunting bisa dengan mudah diperoleh," jelas Andi Herfida Muchtar. (Sal)