BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf menginginkan prevalensi angka stunting di Kabupaten Bulukumba turun 50 persen pada tahun 2024 mendatang. Ia melontarkan atensi khusus agar para camat, lurah dan Kades betul-betul bekerja maksimal.
"Mulai hari ini kita lakukan pemutakhiran data, gerebek stunting maksimal secara terukur. Saya minta bukan hanya retorika, bukan hanya laporan level berapa. Saya mau liat hasilnya di lapangan," kata Muchtar Ali Yusuf saat sambutannya sebelum meluncurkan Gerakan Pemutakhiran Data Stunting (Pedas) serentak di Kelurahan Ela-Ela, Kecamatan Ujung Bulu.
"Camat-Lurah yang tidak bisa bekerja menurunkan angka stunting, berarti anda tidak bisa mengatasi daerah. Tentu jika seperti itu akan memalukan," sambungnya.
Menurutnya penurunan angka stunting harus dikeroyok oleh semua stakeholder dan elemen masyarakat. Bukan hanya pemerintah saja, tapi semua harus terlibat bekerjasama.
"Mengenai masalah anggaran, kalau TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) kurang anggaran, maka kita akan carikan CSR (Corporate Social Responsibility)," jela Bupati yang akrab disapa Andi Utta.
Ia mengaku akan terus memantau laporan perkembangan angka stunting di Bulukumba. Untuk mengebut penurunan stunting ini, maka dibutuhkan laporan ril setiap pekan atau setiap bulan.
"Jadi, setiap bulan harus ada progres. Saya minta semua saudaraku gotong royong beri makanan tambahan. Ini demi kemanusiaan dan masa depan generasi Bulukumba," kata Andi Utta.
Andi Utta menyadari angka zero stunting teramat sulit untuk diwujudkan. Meski begitu, ia meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk komitmen melalui penandatanganan bersama menekan angka stunting di 2024.
"Stunting musuh bersama. Mari kita perangi dan minimalkan. Tentu target 50 persen tidaklah mudah, kita harus kebut dengan kerja keras yang terukur. Meski target nasional Bulukumba turun di angka 15 persen," imbuhnya.