MAROS, RAKYATSULSEL - Universitas Muslim Maros (UMMA) Yayasan Perguruan Islam Maros (YAPIM) menggelar Rapat Senat Terbuka Wisuda Diploma, Sarjana, Magister dan dirangkaikan dengan Dies Natalis ke-VI, di Aula Anging Mammiri Hotel Dalton Makassar, Kamis (26/10/2023).
Dalam sambutan sekaligus orasinya, Rektor UMMA, Prof. Nurul Ilmi Idrus, M.Sc., Phd menyebutkan jumlah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Muslim Maros saat ini.
"Jumlah mahasiswa Universitas Muslim Maros hingga kini sebanyak 2188 orang. Pada wisuda ke-6 ini, Universitas Muslim Maros mewisuda sebanyak 370 orang, yang terdiri atas, FEB sebanyak 224 orang, FKIP 75 orang, dan Fapertahut 71 orang," tegasnya.
Nurul Ilmi menambahkan, sebagai universitas muda di Sulawesi Selatan, UMMA ingin berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara, serta melestarikan kekayaan negeri.
"Sebagai universitas muda di Sulawesi Selatan, dan universitas pertama di kabupaten Maros. Kami di UMMA ingin turut berkontribusi bagi kehidupan bangsa dan negara. Serta melestarikan salah saru kekayaan Indonesia, yakni kekayaan alam dan kearifan-kearifan lokal, yang direfleksikan dalam visi dan misi UMMA, yakni menjadi Universitas Pelestari Lingkungan dan Kearifan Lokal," ungkapnya.
Mengenai akreditasi UMMA, Nurul Ilmi menyampaikan, baru-baru ini menerima hasil penilaian akreditasi institusi dengan predikat baik sekali.
"UMMA baru-baru menerima hasil penilaian akreditasi institusi, predikat baik sekali. Predikat ini diperoleh atas kerjasama dan komitmen bersama, antar civitas akademika Universitas Muslim Maros, oleh karena itu sekali lagi, saya ingin ucapkan terimakasih tak terhingga atas peranan kita semua, berkat kita semua kampus tercinta kita ini sudah terakreditasi dengan predikat baik sekali," tuturnya.
Selain itu, di hadapan ratusan wisudawan beserta pendamping mereka, Prof. Nurul Ilmi berpesan, untuk senantiasa menjaga nama baik sebagai seorang yang punya gelar akademik. Senantiasa bermanfaat bagi orang di sekitar.
"Saudara-saudari baru saja menyelesaikan satu langkah, dan akan menuju langkah berikutnya. Gelar sarjana yang diemban, bukan hanya bermakna gelar akademik, tapi juga bernilai moral yang harus dijaga dan dipelihara. Secara akademik, saudara-saudara hendaknya menjadi sumber pencerahan bagi masyarakat. Menjadi agen peubah, bukan hanya sekadar followers," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, dalam sambutannya, Wakil Bupati Maros, Hj. Suhartina Bohari, S.E sangat mengapresiasi Universitas Muslim Maros. Baginya, UMMA hadir sebagai solusi bagi masyarakat Maros yang ingin menempuh pendidikan tinggi, namun terkendala jarak.
"Bangga rasanya punya universitas di Maros, UMMA ini menjadi jalan keluar bagi anak-anak kita yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Selain jarak yang semakin dekat, juga biayanya cukup terjangkau. Jadi kenapa harus jauh-jauh kuliahkan anak-anak kita, sudah ada Universitas Muslim Maros! Akreditasinya pun luarbiasa, predikat BAIK SEKALI," ujar Suhartina Bohari.
Suhartina Bohari juga menganggap keberhasilan orangtua itu tidak dilihat dari keberhasilan mereka sendiri. Tapi dilihat dari seberapa berhasil mereka membuat anak-anaknya menjadi orang yang sukses.
"Karena bentuk keberhasilan kita bukan dilihat dari kita sekarang orang tua, tapi dilihat dari keberhasilan anak-anak kita. Ayo pak, bu, kita sekolahkan anak-anak kita, kalau dulunya kita hanya tamatan SMP, SMA, maka harus anak-anakta S1, S2, S3. Untuk membuka peluang suksesnya anak-anak kita jadi lebih besar kedepannya," tegasnya. (Iqbal)