MAKASSAR, RAKYATSULSEL– Anggota DPRD Makassar, Abdul Wahid sosialisasikan Perda nomor 02 tahun 2008 tentang pembinaan anak jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen (Anjal Gepeng) di Hotel MaxOne Makassar, Sabtu, (28/10/2023).
Pada kesempatan itu, Abdul Wahid mengaku merasa prihatin karena masih banyak Anjal Gepeng yang berkeliaran di sejumlah titik di Kota Makassar.
“Anjal gepeng ini masalah yang sangat serius harus ditangani, baik itu di lampu merah, terutama di simpang lima bandara, disitu banyak sekali anjal dan gepeng,” ujar Abdul Wahid.
Dirinya pun berharap pemerintah kota Makassar bisa memaksimalkan lagi penindakan di lapangan, agar Anjal Gepeng tidak meresahkan bahkan membuat macet di jalanan.
“Kita berharap apa yang dicanangkan oleh Walikota Makassar terkait program jagai anakta berkesinambungan dengan pembinaan anak jalanan dan pengemis yang selama ini kita lihat,” terangnya.
Sementara itu, Penyuluh Sosial Ahli Muda Dinas Sosial Makassar, La Heru mengungkapkan persoalan terkait anjal gepeng saat ini sangat meresahkan masyarakat dan penggunaan jalan.
“Kita sering melihat banyak peminta-minta bahkan sampai ke rumah, ada juga yang menetap di bilangan lampu merah sampai membawa anaknya masih balita,” ungkapnya.
La Heru mengatakan apapun yang menjadi keluhan masyarakat, semata-mata yang dilihat di jalanan itu mayoritas pendatang dari luar Kota Makassar untuk menjadi anjal gepeng.
“Keresahan yang ada di Makassar kadang bukan juga penduduk asli Kota, tetapi banyak dari daerah seperti Jeneponto, Takalar dan Maros datang mencari nafkah dengan mengemis,” ujarnya. (*)