MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulsel nampaknya belum bisa "Move On" dari calon Presiden RI, Anies Rasyid Baswedan.
Ketua Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengatakan, untuk mengalihkan dukungan dari Anies Baswedan ke Prabowo Subianto tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sehingga membutuhkan proses.
Apalagi kata Ni'matullah, calon legislatif Partai Demokrat terlanjur mensosialisasikan Anies Baswedan ke masyarakat. Bahkan tak sedikit telah mencetak baliho bergambar Anies Baswedan.
"Kita juga harus memahami tidak semua orang bisa, misalnya seperti saya ada perintah dari partai langsung move on seketika, tapi kan tidak bisa," kata Ni'matullah.
Yang pasti kata Wakil Ketua DPRD Sulsel itu, seluruh kader Demokrat Sulsel pada waktunya akan menaruh dukungan kepada Prabowo Subianto. "Kita saling memahami lah karena politik juga tidak sekaku itu. Hanya saja butuh penyesuaian," tuturnya.
Ketua Bappilu DPD Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury percaya kader partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono akan mendukung penuh pasangan Prabowo - Gibran sebagai Capres dan Cawapres.
"Saya kira pada saatnya nanti kader akan menyesuaikan dengan aturan-aturan yang berlaku di Partai Demokrat karena kader Demokrat setelah mengusung pak Prabowo dan Mas Gibran tentu itu menjadi produk partai," ucapnya.
Sementara itu, salah satu Caleg Partai Demokrat, Asri Tadda mengaku tetap setia ke Anies Baswedan. "Saya siap menerima konsekuensi secara internal dari partai, tapi saya berharap bisa berjalan dua-duanya, tetap menjadi Caleg Demokrat dan menjadi relawan Anies. Saya kira ini bukan hal yang dipertentangkan," jelasnya.
Perlu diketahui, Asri Tadda adalah Ketua Mileanies Sulawesi Selatan (Sulsel). "Tapi saya juga masih tetap menjadi Bacaleg Demokrat," kata Asri Tadda.
Asri Tadda mengaku bergabung dengan Demokrat adalah awal mulai dia berkarir di dunia politik. "Demokrat ini awal karir saya ikut politik dan saya sudah pertimbangkan mengapa saya bergabung dengan Demokrat," ujarnya.
Bahkan dia akan memerankan posisinya sebagai bacaleg dan sebagai ketua relawan pemenangan Anies. "Saya menjadi relawan (Anies) sejak tahun 2021," ucapnya.
Terpisah, Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Sukri Tamma mengatakan, masuknya Demokrat di Koalisi Indonesia Maju (KIM) harus diikuti seluruh kader.
"Suka tidak suka Demokrat sudah masuk KIM, meski kita tahu sejarah awalnya Demokrat bersama Anies. Jadi mestinya kader harus jalan memenangkan Prabow. Apalagi Partai Demokrat telah mendampingi Prabowo - Gibran mendaftar ke KPU," ujarnya.
Sukri Tamma menilai Demokrat nantinya pasti akan ambil bagian jika tim pemenangan tingkat provinsi sudah terbentuk. "Saya kira Demokrat akan ambil bagian, karena hasil nantinya akan dihitung apakah benar-benar berjuang atau tidak, karena yang dihitung jasa politik," katanya. (Fahrullah/C)