BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Tradisi Anyorong Lopi atau mendorong perahu, menjadi salah satu rangkaian Festival Pinisi, yang digelar Pemerintah Kabupaten Bulukumba lebih tepatnya di daerah Bonto Bahari.
Tradisi yang dilakukan bagi perahu yang baru selesai dibuat untuk kemudian dilepas berlayar ini, diisi dengan berbagai ritual yang dipimpin oleh tetua yang dinamai Panrita.
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin didampingi Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bulukumba serta bersama warga Bontobahari, turut serta mendorong perahu ke laut dalam tradisi Annyorong Lopi tersebut, Jumat (27/10/2023).
Sebelum ritual Annyorong Lopi dimulai, Pj Gubernur Bahtiar dalam sambutannya menyampaikan, “tradisi Annyorong Lopi ini harus dilestarikan, karena mengandung makna yang mendalam. Bukan hanya sekedar pembuatan perahu, tetapi juga menggambarkan etos kerja masyarakat Bulukumba, khususnya para pembuat perahu,”
Bahtiar Baharuddin juga menyampaikan, Kabupaten Bulukumba telah berkontribusi cukup besar terhadap pembangunan di Sulsel. Salah satunya, dalam pengembangan desa wisata.
“Kabupaten Bulukumba berhasil meloloskan desanya dalam 50 besar Desa Wisata, sehingga Pemerintah Provinsi juga mendapatkan penghargaan dari Kementrian Pariwisata. Pelaksanaan pembagian 10 juta bendera saat HUT Kemerdekaan Agustus lalu, juga mendapat pengakuan dan penghargaan dari Bapak Menteri Dalam Negeri. Jadi, Bulukumba ini sangat luar biasa,” ujar Pj Gubernur Sulsel.
Citizen Reporter: Nurul Ifadah Akmal