MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Makassar memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) IDI Ke-75 dengan menggelar Simposium dan Workshop di Hotel Four Point by Sheraton Kota Makassar pada Minggu (29/10).
Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian acara dari HUT IDI ke 73 Tahun yang berlangsung selama sebulan yakni fun walk, fun run, kompetisi olahraga, anjangsana ke panti asuhan, rumah tahfidz, dan kegiatan sosial lainnya di Kota Makassar.
Ketua Umum IDI Cabang Makassar, dr. Abdul Azis, mengungkapkan tujuan acara ini untuk memperkuat ikatan tradisi luhur, persatuan, dan pengabdian bagi rakyat Indonesia.
Abdul Azis menyebut kegiatan symposium dan workshop ini mendapat dukungan dari 27 organisasi di bawah naungan IDI.
"Symposium dan workshop ini adalah acara puncak dari seluruh rangkaian HUT IDI ke 73 tahun," ujar Abdul Azis.
Selain seminar, kata Abdul Azis, ada tiga workshop yang digelar dengan tema berbeda yang sesuai dengan kebutuhan anggota IDI dalam pelayanan masyarakat.
Ia menambahkan pada kesempatan ini juga menjadi momentum penting untuk membahas isu-isu strategis dalam dunia kesehatan, terutama terkait dengan UU No. 17 tahun 2023 yang baru-baru ini diberlakukan.
Sementara itu, Ketua Umum PB IDI, Dr. dr. Moh Adib Khumaidi, mengatakan HUT IDI ke-75 menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat ikatan internal profesi dokter dan mempersiapkan IDI untuk bertransformasi menjadi organisasi yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan anggotanya.
Secara nasional, Moh Adib menjelaskan peringatan HUT IDI ke-75 telah berlangsung di berbagai wilayah Indonesia, dengan puncak perayaan di Jawa Timur.
"HUT ini sekaligus proses memperkuat ikatan dan konsolidasi internal di setiap masing-masing cabang diseluruh wilayah," ucap Moh Adib.
Peringatan ini dianggap spesial karena menghadapi berbagai perkembangan dalam dunia kedokteran dan kesehatan. Ini menjadi dasar untuk menyusun pondasi yang kuat sebelum rapat kerja nasional yang akan dilaksanakan pada akhir November.
Moh Adib menyebut transformasi IDI diharapkan akan menjadikan organisasi ini sebagai bagian yang lebih penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia.
"Tentunya ini menjadi momentum untuk IDI siap menghadapi tantangan kedepan, masa depan dokter dan bagaimana IDI tetap selalu menjadi bagian dari rakyat dan mengabdi untuk rakyat indonesia," tutup Moh Adib. (sasa/B)