Said Didu: Indonesia Diacak-acak Oleh Satu Keluarga

  • Bagikan
Said Didu

"Kita akan dibebani utang dengan BUMN itu totalnya kira-kira warisan rezim ini Rp 16.000 triliun. Rezim Jokowi meninggalkan, membuat utang tiap tahun, tiap hari tiap hari itu sekitar Rp 3 triliun per hari," ujarnya.

Menurutnya, dari sisi akuntansi negara, kondisi keuangan Indonesia sudah tidak sehat, bahkan bangkrut. Dia mengatakan, pendapatan negara dalam APBN 2024 sekitar Rp 2.781 triliun.

Kemudian pengeluaran untuk membayar bunga dan pokok utang sekitar Rp 1.000-Rp 1.100 triliun, berarti tinggal sisa Rp 1.600. Kemudian gaji dan transfer ke daerah sekitar Rp 1.200 triliun, tinggal tersisa Rp 400 triliun. Nah, kemudian untuk kesehatan kira-kira Rp 400 triliun.

"Jadi bagaimana dengan sekolah, gedung, perbaikan jalan yang ratusan triliun. Jadi sebenarnya rezim Jokowi sudah meninggalkan negara dalam keadaan bangkrut, itu dalam soal angka. Maka rezim Jokowi akan menambah utang tahun depan Rp 1.250 triliun dan itu sudah direncanakan. Terus kita harus tepuk tangan? Kita harus diam?," katanya.

Selanjutnya persoalan ekonomi. Said menuturkan siapa pun pemimpin negeri ini, maka pertumbuhan ekonomi 4-5% akan bisa dicapai. "Istilah saya mohon maaf kalau terlalu kasar, monyet dikasih dasi pun dan duduk di Istana, pertumbuhan (ekonomi) 5% akan terjadi. Belum lagi soal ketimpangan ekonomi. Apakah ini diteruskan?" pungkasnya. (fajar online)

  • Bagikan

Exit mobile version