MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel sudah menerima distribusi logistik untuk pemilu 2024 mendatang. Apalagi tanggal 4 penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT) Legislatif fan tanggal 10 mulai percetakan kertas suara pilpres dan pileg.
Anggota KPU Sulsel, membidangi Divisi Logistik, Marzuki Kadir mengatakan, saat ini pendistribusian logistik kepada KPU Sulsel sedang dalam proses memasuki gudang di KPU daerah masing-masing.
"Perdistribusian logistik pemilu di Sulsel. Progresnya untuk bilik suara, sudah 17 kab/kota menerima lengkap. Sisa 7 daerah masih proses lengkap, intinya sebagian sudah masuk diterima KPU daerah," jelasnya, Selasa (31/10/2023).
Adapun 7 daerah yang dalam proses keseluruhan logistik diantaranya. Kabupaten Sinjai, Bone, Pangkep, Enrekang dan Tana Toraja, Luwu Utara dan Parepare.
"KPU belum 100 persen menerima logistik bilik. Tapi proses. Sinjai minus 20 bilik, Bone minus 10, Pangkep minus 890, Enrekang minus 216, Tattor minus 2, Lutra minus 100, Parpare minus 40. Jadi skala provinsi belum lengkap keseluruhan 1.278 bilik," tutur Marzuki Kadir.
KPU Provinsi Sulsel sejau ini mengusul 5 item logistik untuk dipergunakan pada pelaksanaan hari pencoblosan Pemilu serentak 14 Februari 2024.
Ia mengatakan, biasanya untuk item logistik yang harus disediakan adalah pertama kotak suara, kedua bilik suara, ketiga tinta, keempat segel dan kelima adalah segel plastik sebagai alat pengaman lainnya pengganti gembok.
Pihaknya pun telah meminta data di 24 KPU kabupaten kota se Sulsel yang memang ranahnya menyiapkan segala sesuatunya mengenai kelengkapan logistik Pemilu. Meski bukan ranah KPU provinsi, tetapi pihaknya tidak tinggal diam dan terus berkoordinasi.
"Untuk kebutuhan saat ini. Pertama, Logistik Kotak suara jumlah 132.411 . Kedua, bilik suara 105.428. Ketiga, Tinta 52.714. Keempat, Segel 2.536.894. Kelima, Segel plastik (alat pengaman lainya pengganti gembok) 655.282," jelasnya.