Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Gowa ini berharap dengan adanya Program SDGs unggulan ini, terjadi peningkatan taraf hidup masyarakat Kabupaten Gowa khususnya yang berada di sekitar pengembangan Kampung Rewako di 83 desa/kelurahan tersebut.
"Selain itu kita juga berharap hasil yang terbaik dari penilaian yang dilakukan barusan. Insya Allah Kabupaten Gowa mampu berkontribusi baik secara nasional dan internasional," pungkas Abdul Karim yang mewakili Bupati Gowa yang sedang mengikuti Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) yang dilaksanakan oleh Lemhanas di NUS Singapura.
Setelah penilaian akhir ini dirampungkan, penganugerahan bertajuk SDG Annual Conference 2023 dijadwalkan akan digelar pada November mendatang.
Dikonfirmasi pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa, Sujjadan mengungkapkan bahwa indikator penilaian ini telah sesuai dengan misi Kabupaten Gowa seperti yang tercantum pada RPJMD tahun 2021-2026.
"Di dalam misi kita kan yang pertama mendukung pencapaian pilar pembangunan sosial, yang kedua ekonomi, ketiga lingkungan, dan yang terakhir hukum dan tata kelola. Keempat misi ini semuanya sudah mencakup 17 tujuan dari SDGs. Jadi sudah sinkron," terangnya.
Untuk diketahui, I-Sim for Regencies 2023 ini merupakan program inisiatif berskema rating dan awarding untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi ekosistem Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat kabupaten. Program ini merupakan kolaborasi antara PT Surveyor Indonesia (PTSI), Bappenas, APKASI dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).
Dari Sulawesi Selatan, terdapat 2 (dua) kabupaten yang masuk dalam tahap akhir penilaian ini, yaitu Kabupaten Gowa dan Sinjai. Kabupaten yang lainnya adalah Bantul, Temanggung, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Bogor, Karo, Bandung, dan Magelang.