"Kejadian ini di lorong, di depan rumah. Sempat dikejar, tapi tidak di dapat karena yang kejar kehabisan bensin," WN menuturkan.
Mengingat adiknya seorang disabilitas, WN merasa khawatir. Dia takut adiknya termakan kata-kata pria yang dia tidak ketahui sebelumnya.
"Ini (mungkin) termakan sama kata-katanya ini cowok, jadi ikut. Adik saya memang tidak sekolah, karena tidak bisa melihat (tunanetra). Sampai sekarang belum ditemukan, nomor kontaknya juga tidak pernah aktif," bebernya.
Bersama pihak keluarga, dituturkan WN, dia melaporkan peristiwa itu ke aparat kepolisian dengan bukti registrasi laporan STPL/85/X/RES.1.24/2023/RESKRIM, pada Minggu (22/10/2023).
"Keluarga sudah melapor ke Polrestabes Makassar. Saya melapor satu hari setelahnya, karena 24 jam baru bisa," imbuhnya.
Dia berharap, setelah membuat laporan, adiknya bisa secepatnya ditemukan dan kembali ke rumah.
"Harapan kami, semoga cepat kembali ke rumah. Kami pihak keluarga sudah melakukan pencarian di mana-mana," harapnya.
Terpisah, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar Iptu Syahuddin Rahman membenarkan perihal laporan pihak keluarga.
Syahuddin menyebut, pihaknya saat ini sementara melakukan penyelidikan.
"Kami masih cek, saya tanya bagian piket," singkatnya. (fajar online)