MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Amil Zakat Nasional membuka donasi untuk membasuh luka Palestina di sela-sela Rapat Koordinasi Daerah BAZNAS se Sulawesi Selatan di Hotel Remcy Makassar (Rabu/1 Nov.2023).
Wakil Bupati Selayar H.Saiful Arif pada kesempatan tersebut menyerahkan Sumbangan Kemanusiaan rakyat Kepulauan Selayar untuk warga Palestina sebesar Rp. 120.814.000 dan BAZNAS Bone menyerahkan Rp. 52.769.500 yang diterima langsung Ketua BAZNAS RI KH.Achmad Sudrajat, disaksikan Ketua BAZNAS Sulsel M.Khidri Alwi. Sementara sejumlah pimpinan BAZNAS Se Sulsel, masih sementara mengumpulkan donasi sampai akhir bulan November 2023 melalui rekening BAZNAS masing-masing.
KH.Achmad Sudrajat didampingi Waka2 Baznas Sulsel M.Ishaq Samad usai acara pembukaan Rakorda menyampaikan "donasi umat melalui BAZNAS akan disalurkan untuk membantu anak-anak dan ibu yang menjadi korban perang yang masih hidup di Palestina. Sejumlah anak tersebut juga akan diberikan bantuan beasiswa, selain untuk keperluan hidup sehari-sehari", jelasnya.
Hadir pada pembukaan RAKORDA BAZNAS Se Sulsel, Gubernur Sulsel Dr.H. Bahtiar Baharuddin, Ketua BAZNAS RI Prof.KH. Noor Achmad yang mrmberikan sambutan via zoom. Hadir secara langsung Ketua Wilayah IV BAZNAS RI KH.Ahmad Sudrajat, Lc, MA, Ketua MUI Sulsel Prof.Dr.H.Najamuddin S, Lc,MA. Ketua BAZNAS Sulsel Dr.dr.M.Khidri Alwi, M.Kes bersama Waka 1 H.Irfan Sabusi Baco, Waka2 H.M.Ishaq Samad, Waka 3 H.Kamaruddin, dan Waka 4 H.Abdul Aziz BAZNAS Sulsel, perwakilan Haji Kalla, Bank Sulselbar, PDGI sebagai sponsor, beserta seluruh pimpinan BAZNAS Kab/Kota Se Sul-sel.
Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengapresiasi kinerja Baznas Sulsel selama ini serta pengurus Baznas Kab/Kota se Sulsel dalam membantu pembangunan di Sulsel. Ia siap mendukung BAZNAS secara kelembagaan dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam menangani pengentasan kemiskinan ekstrim dan penanganan stunting, harapnya.
Sementara itu, KH. Noor Acmad dalam sambutannya berharap agar bisa dicapai target 50 Triliun tahun 2024 dari Baznas se Indonesia. "Ini masih kurang dibandingkan potensi Zakat yang mencapai 327 triliun", harapnya. (*)