Berdasarkan data BPS, perekonomian Sulsel berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2023 mencapai Rp165,05 triliun dan Ekonomi Sulawesi Selatan triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,00 persen (y-on-y).
"Bagaimana bisa terjadi pertumbuhan dan terjadi pemerataan," harap Bahtiar.
Penduduk dunia saat ini berjumlah 8 miliar. Kemiskinan menjadi persoalan utama, termasuk di Indonesia. Sehingga sebagai penjabat gubernur, ia mendorong agar pendapatan masyarakat dapat bertambah. Dengan anggaran yang terbatas fokus pada yang memiliki tingkat kerentanan yang tinggi. Ia pun fokus pada tiga sektor pertanian, peternakan, dan kelautan-perikanan.
"Kelihatannya pekerjaan besarnya peternakan, pertanian dan perikanan. Unit-unit lainnya tetap, saling bertautan dan ini menjadi satu orkestra kerja program meningkatkan pendapatan masyarakat kita dengan kekuatan ada dengan seefektif mungkin," jelasnya.
Ia pun melihat di Sulsel ada hal yang belum dimanfaatkan secara maksimal, yaitu memanfaatkan air dengan baik.
"Sungai-sungai kita banyak dan penampungan air yang tidak digunakan. Mestinya dipompa, dikeluarkan untuk digunakan. Dengan begitu tidak perlu menunggu El-Nino selesai, air sudah ada di tempat tertentu," ujarnya.
Kegiatan diikuti 500 orang, Plh Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Horas Maurits Pandjaitan sebagai narasumber; Para sekretaris daerah kabupaten/kota se-Sulsel, pejabat pimpinan tinggi pratama lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel; para Inspektorat; Kepala Bappeda; Kepala BPKAD, Kepala Bapenda, Sekretaris DPRD kabupaten/kota se-Sulsel dan para kepala bidang anggaran kabupaten/kota se-Sulsel. (*)