Reaksi terhadap pernyataan Ferdinand tersebut juga bervariasi.
Ada yang mendukung pandangannya sebagai bentuk kritik konstruktif.
Sementara yang lain menganggapnya sebagai serangan politik yang bertujuan untuk mempengaruhi opini publik.
Pernyataan Ferdinand itu diprediksi terus memantik diskusi di kalangan masyarakat dan politisi.
Seperti diketahui, belakangan memang Presiden Jokowi dituding sedang berupaya membangun politik dinasti di ujung masa jabatannya.
Hal itu terlihat ketika putra sulungnya terkesan diberikan jalan tol politik untuk maju berkontestasi pada Pilpres 2024 menjadi pendamping Prabowo Subianto. (fajar online)
