MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Aksi duel sekelompok pria berseragam Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Makassar, viral di sosial media (sosmed).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Rakyat Sulsel, kejadian tersebut terjadi di wilayah Talasalapang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, pada Selasa (31/10/2023) siang kemarin.
Pada video yang beredar itu menampilkan puluhan siswa yang masih mengenakan seragam SMA berada di lapangan. Pada video itu terlihat beberapa siswa sedang terlibat duel atau saling pukul.
Beberapa siswa lainnya terlihat hanya menonton duel tangan kosong tersebut. Dari kejadian itu polisi turun tangan dan berhasil mengamankan empat pelajar untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf menjelaskan, setelah mendapatkan informasi pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pendalaman, dan hasilnya ada empat siswa terduga pelaku duel diamankan.
"Kami Polsek Rappocini langsung melakukan penyelidikan dan bekerjasama dengan sekolah, kemudian tadi kami mengamankan empat orang yang merupakan anak yang kemarin melakukan perkelahian di lapangan yang viral itu," ujar Yusuf kepada wartawan di Mapolsek Rappocini, Rabu (1/11/2023).
Adapun dari keterangan para siswa tersebut, duel itu dilakukan dipicu adanya kesalahpahaman saat hendak menunaikan ibadah salat di sekolah. Dimana, dikatakan ada beberapa siswa melontarkan kata kotor hingga memicu ketersinggungan siswa lain dan berujung pada perkelahian.
"Motifnya ini kesalahpahaman, antar kelas ini ada ketersinggungan pada saat melaksanakan salat. Katanya ada yang mengucapkan kata-kata kotor dan akhirnya tersinggung. Kemudian mereka janjian (ketemuan) di luar sekolah setelah pulang," terangnya.
Dalam kasus ini, Yusuf juga membantah adanya aksi tarung bebas seperti yang beredar di media sosial. Dia menyebut, apa yang terjadi ini merupakan tindak lanjut dari kejadian di sekolah mereka.
"Tarung bebas di lapangan, ini tidak benar, karena kebetulan ada ketersinggungan antar kelas, kemudian baku janji di luar, diprovokasi temannya, akhirnya ketemu di luar," ungkapnya.
Untuk saat ini, Yusuf menyampaikan pihaknya masih sementara melakukan koordinasi dengan Unit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar dan para siswa juga sudah bersepakat untuk menempuh jalur damai.
"Anak-anak ini juga sudah didampingi orangtuanya, dari sekolah juga, semuanya artinya sudah sama-sama tidak ada yang keberatan, sepakat damai," kuncinya. (Isak/B)