BONE, RAKYATSULSEL - Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%.
Hal itu pula menjadi salah satu upaya Kepala Desa (Kades) Lakukang, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Andi Fitri dalam mempercepat penurunan stunting sekaligus mencegah adanya stunting di desa yang dipimpinnya.
Bagi Andi Fitri, untuk mencegah dan mempercepat penurunan stunting, maka pembangunan sarana posyandu adalah salah satu caranya. Sebab posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.
"Di Desa Lakukang ada tiga dusun dan tinggal di Dusun Labalenna yang tidak ada bangunan Posyandu, maka saya bersama warga bahu membahu atau bergotong royong membangun sarana Posyandu," ujar Andi Fitri, Selasa (01/11/2023).
"Salah satu manfaat Posyandu adalah memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan diare," jelas Andi Fitri.
"Selain itu, manfaat Posyandu bagi kader adalah bisa memberikan pembawaan yang baik di kalangan masyarakat. Sering memberikan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi sejak bayi dalam kandungan sampai anak berusia 5 tahun di Posyandu," jelasnya lagi.
Ia juga menjelaskan bahwa sarana Posyandu di desanya bukan hanya posyandu yang kegiatan utamanya mencakup kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare tetapi dapat juga untuk Posyandu lanjut usia (lansia).
"Dalam satu bangunan Posyandu berfungsi ganda yakni Posyandu untuk kesehatan ibu dan anak serta Posyandu lansia," jelas Andi Fitri.
"Pada Posyandu lansia bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia," pungkasnya. (Nal)