Amanat UUD 1945 adalah Bela Palestina

  • Bagikan
Muhammad Ahsan Thamrin

Penulis: Muhammad Ahsan Thamrin

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dulu selama ribuan tahun, kaum Yahudi, Islam, dan Kristen hidup berdampingan dengan damai di bumi Palestina. Pekerjaan mereka yang utama adalah bertani dan berniaga. Walaupun mereka berbeda agama namun mereka hidup rukun penuh toleransi sebagai satu keluarga bangsa palestina.

Tiba-tiba pada tahun 1917 melalui deklarasi balfour berbondong-bondong kaum Yahudi Eropa yang menganut ideologi zionisme masuk ke Palestina. Awalnya mereka hanya membeli tanah warga Palestina untuk tempat mereka bermukim. Namun, karena mereka merasa dilindungi oleh negara terkuat di dunia seperti Inggris dan Amerika Serikat, Yahudi zionis ini menjelma menjadi serigala, musang, dan makhluk pemangsa lainnya.

Mereka berubah menjadi setengah manusia dan setengah hewan. Mereka menjarah, merampok, dan mengusir rakyat Palestina dari tanah yang telah mereka diami selama ribuan tahun dan kemudian mendirikan negara zionis Israel pada tahun 1948.

Apa yang dilakukan oleh zionis Israel di Palestina adalah sama dengan yang dilakukan oleh Portugis dan Belanda ketika menjajah Indonesia. Awalnya, mereka datang menawarkan diri sebagai mitra dagang yang menawarkan keuntungan besar. Namun tangan mereka yang tersembunyi di punggung menyembunyikan pisau beracun. Mereka ternyata datang untuk merampok kekayaan alam Indonesia.

Hal yang dilakukan oleh zionis Israel di Palestina adalah penjajahan. Mereka membawa-bawa agama Yudaisme sebagai justifikasi atas tindakan mereka mengusir dan membunuh rakyat Palestina. Target zionis Israel adalah menguasai seluruh tanah Palestina. Jadi, omong kosong dengan solusi dua negara agar tercipta perdamaian di Palestina. Ini bukan perang agama tapi perang antara negara yang dijajah dengan negara penjajah. Ini seperti perang antara Indonesia dengan Belanda dahulu. Ini adalah perang antara rakyat Palestina yang ingin merdeka melawan tentara zionis Israel.

Sekali lagi ini bukan perang agama, karena tidak sedikit gereja di Gaza dibom, anak-anak dibunuh. Ini bukan perang antara Islam dengan Yahudi karena tidak sedikit Yahudi sejati yang berpegang kepada kitab Taurat yang menolak zionis Israel. Seorang Rabi Yahudi mengatakan “Kami ingin Palestina menjadi negara merdeka. Kami tidak mengakui zionis sebagai Yahudi. Zionis tidak mewakili orang-orang Yahudi. Yudaisme bukan zionisme. Sebagai Yahudi Taurat, kami selalu menentang negara Zionis."

Zionis Israel mengebom tempat-tempat ibadah seperti gereja dan masjid. Ini menandakan mereka sebenarnya tidak memiliki iman di dalam hatinya. Di Indonesia kalau ada yang mengebom gereja disebut teroris, maka zionis Israel yang mengebom gereja bisa juga disebut teroris.

Perlawanan yang dilakukan pejuang-pejuang Palestina hari ini adalah akibat dari penjajahan dan penindasan yang sudah dialami rakyat Palestina selama 70 tahun oleh negara zionis Israel.

Saat ini, di seluruh dunia melalui televisi kita saksikan umat manusia apapun agamanya melakukan demonstrasi besar-besaran membela rakyat Palestina dan mengutuk penindasan dan penjajahan yang dilakukan oleh zionis Israel. Ini menandakan bahwa yang membela rakyat Palestina itu bukan cuma Muslim, tapi manusia-manusia yang memiliki hati nurani dan mampu berpikir logis, apapun agama dan rasnya.

Sejarah zionis Israel di Palestina adalah sejarah tentang perampasan, pembunuhan, dan penjajahan. Amanah UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan menandakan bahwa kebijakan negara Indonesia adalah membela rakyat Palestina untuk merdeka.

Pemerintah Indonesia sejak Presiden Soekarno sampai sekarang tetap konsisten membela Palestina dan menolak mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Menolak hubungan diplomatik adalah satu-satunya ‘senjata’ yang kita punya dalam membantu Palestina.

Kita jangan meniru sebagian negara-negara Arab yang telah berkhianat dengan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Membuka hubungan diplomatik dengan Israel sama saja dengan “memutihkan sejarah” mereka dan menutupi fakta bahwa mereka adalah penjajah.

Itulah mengapa Israel dengan dibantu AS selama ini selalu ngotot ingin membuka hubungan diplomatik dengan negara-negara Muslim. Mereka membujuk dengan berbagai cara agar negara-negara muslim termasuk Indonesia mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Siapapun presiden yang nantinya terpilih harap perhatikan masalah ini.

Narasi “kalau buka hubungan diplomatik dengan Israel, justru lebih bisa membantu Palestina” adalah omong kosong. Wallahu'alam. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version