Perkuat Industri Otomotif Indonesia Melalui Kendaraan Listrik, Ini Upaya Pemerintah

  • Bagikan
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin saat memaparkan implementasi kendaraan listrik di Indonesia, Makassar, Jumat (3/11/2023)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar seminar dan diskusi panel terkait sosialisasi implementasi kendaraan listrik di Makassar, Hotel Novotel, Jumat (3/11/2023).

Kegiatan ini mengangkat tema Dekarbonisasi Sektor Transportasi Melalui Adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)/ Kendaraan Listrik untuk Indonesia yang Lebih Baik.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, sebagai produsen dan pasar mobil penumpang terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berpeluang memperkuat industri otomotif tanah air melalui kendaraan listrik.

“Kenapa kita fokus sektor otomotif? Karena salah satu industri utama di Indonesia adalah industri otomotif/ transportasi. Indonesia adalah pasar dan produsen mobil penumpang terbesar di Asia Tenggara. Tak hanya itu, dari sisi ekonomi sendiri, industri otomotif ini juga sangat penting. Tercatat nilai export 70 Triliun tahun 2021 dengan pekerja 1,5 juta orang langsung. Jadi intinya industri otomotif adalah soko guru di ekonomi nasional dan tentunya ini harus kita jaga,” jelas Rachmat membuka acara.

Dia melanjutkan, industri kita ini punya potensi yang luar biasa yang perlu kita tingkatkan, dengan berbagai upaya yang salah satunya kita mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

Menurutnya, potensi ini didukung dengan sumber daya alam Indonesia yang dapat memenuhi permintaan rantai pasok kendaraan listrik global.

“Industri apa yang kita bangun tentunya yang cocok dengan sumber daya alam kita dan pasar kita. Salah satunya adalah industri otomotif, yang kebetulan kita punya critical minerals yang dibutuhkan untuk misalnya baterai dan mobil [listrik]. Jadi ini peluang yang sangat besar yang harus kita ambil. Jangan sampai kita hanya beli saja, tapi industri kita mati karena ini buatan pihak lain. Itulah kenapa kita harus bergerak mengenai ini dan pemerintah mendorong untuk memberikan beberapa bantuan mengenai ini,” pungkasnya.

  • Bagikan

Exit mobile version