Shelter Warga di Lorong Wisata Bantu Korban Kekerasan Dapat Pendampingan dan Bantuan

  • Bagikan
Kepala DPPPA Kota Makassar, Achi Soleman.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penanganan kasus kekerasan masih menjadi salah satu tantangan yang cukup besar di Indonesia utamanya di kota-kota besar.

Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar membentuk shelter warga.

Shelter warga merupakan salah satu upaya untuk memberikan penanganan dan perlindungan terhadap korban kekerasan di Kota Makassar.

Sejak terbentuk dari tahun lalu, saat ini telah ada sebanyak 85 shelter warga yang terdapat di lorong-lorong termasuk lorong wisata yang tersebar di beberapa kelurahan di Kota Makassar.

Kepala DPPPA Kota Makassar, Achi Soleman mengatakan shelter warga ini terdiri dari para relawan yang berasal dari masyarakat setempat untuk nantinya memberikan penanganan dan pendampingan kepada korban.

Achi menilai kehadiran shelter warga ini dinilai efektif memberikan penanganan dan pendampingan kepada korban kekerasan dan membutuhkan bantuan.

Salah satu hal luar biasa yang dicapai oleh shelter ini adalah kemampuannya untuk memberikan pendampingan emosional kepada individu yang mengalami berbagai masalah.

Misalnya, kata Achi, seorang ibu yang datang dalam keadaan cemas dapat menemukan dukungan dan pendampingan di Shelter warga dengan memberi rasa empati yang dapat membantu korban merasa didengar.

"Alhamdulillah, mereka (relawan) juga sudah pintar melakukan penanganan kasus untuk sementara setidaknya melakukan pendampingan," ucap Achi.

Oleh karena itu, Achi berencana akan menambah shelter warga ditiap kelurahan yang ada di Kota Makassar. Tak hanya itu, ia menyebut akan melakukan peningkatakan kapasitas keoada para relawan ini dalam penanganan kasus kekerasan.

Achi mengungkapkan berdasarkan data DPPPAKota Makassar telah menangani sebanyak 450 kasus kekerasan di Kota Makassar. Didominasi oleh kekerasan seksual pada anak dengan korban perempuan terbanyak.

Jumlah tersebut, kata Kepala Dinas PPA Kota Makassar Achi Soleman terjadi tren peningkatan jika dibandingkan tiga tahun lalu. Di mana, sebelumnya kekerasan fisik mendominasi. Sedangkan dalam dua tahun terakhir kekerasan fisik turun ke urutan kelima. "Teratas kekerasan seksual ini menjadi alarm bagi kita di kota Makassar," ujar Achi. (Shasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version