MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Gatot Edy Pramono meminta tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulawesi Selatan menjaga soliditas dan berkolaborasi dengan partai politik, simpatisan, relawan, ataupun kelompok masyarakat yang menginginkan figur itu terpilih.
"Saya minta tim pemenangan daerah bekerja lebih agresif lagi. Yang penting tim ini bisa sama-sama, solid, dan berkolaborasi dengan parpol, simpatisan, relawan di Sulsel," ujar Gatot seusai rapat bersama tim pemenangan, Kamis (2/11/2023).
Menurut Gatot, tugas TPN bekerja sama membentuk TPD di seluruh Indonesia. Itu sebabnya, dia datang ke Sulsel untuk melihat progres kerja-kerja untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. Dia mengatakan, pihaknya bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat Sulsel untuk meminta masukan hal-hal yang diperlukan masyarakat di Sulsel untuk ditindaklanjuti oleh tim pemenangan yang akan dituangkan dalam visi misi Ganjar-Mahfud.
"Setelah TPD terbentuk, segera juga membentuk tim pemenangan kabupaten kota. Seluruh anggota tim harus bekerja hingga ke akar rumput. Saya dapat laporan sudah ada sepuluh daerah yang terbentuk, sisa menyempurnakan untuk pengadaan kantor pemenangan," imbuh Gatot.
Gatot juga menyinggung mengenai mundurnya Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang mundur sebagai ketua pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel. Menurut dia, siapa pun tidak boleh melabrak Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
Sebelumnya, Danny memilih mundur dengan alasan tersandung larangan kepala daerah menjadi ketua tim kampanye. Hingga saat ini, pengganti Danny masih digodok oleh partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud.
Danny Pomanto yang dikonfirmasi menyatakan rapat bersama TPN membahas berbagai strategis pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel.
"Kami tidak boleh ke-geer-an. Tidak boleh menafsirkan sesuatu peristiwa yang berbeda di tempat lain. Artinya strategi di Jawa dan di Sulawesi itu berbeda," kata Danny.
Menurut dia, pendapat dari tokoh masyarakat di Sulsel sangat penting bagi tim untuk bekerja dan memahami kondisi psikologi di lapangan. Danny mengatakan, peristiwa yang terjadi belum tentu ditafsirkan sama oleh orang yang melihatnya.
"Kami sudah rapat juga, arahan TPN sama seperti itu. Sisa menyatukan mekanisme kerja-kerja semua pihak yang terlibat," imbuh Danny.
Adapun pengganti dirinya sebagai ketua pemenangan, Danny menyatakan telah digodok beberapa nama. Meski begitu, partai koalisi belum mengumumkan secara resmi. Salah satu nama yang masuk daftar adalah anak mantunya, dokter Udin Malik Saputra.
Menurut Danny, pihaknya berupaya mendorong figur milenial untuk memimpin tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel. Alasannya, ada bocoran bahwa kandidat lainnya juga akan menunjuk ketua tim dari kalangan anak muda juga.
Sebelumnya, ada dua nama yang menguat untuk menggantikan Danny Pomanto sebagai ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel. Keduanya adalah Udin Malik dan Fadli Ananda. Keduanya juga merupakan bakal calon legislatif dari PDI Perjuangan.
Sekretaris Partai Persatuan Pembangunan Sulsel Nur Amal mengatakan saat Mahfud MD melakukan kunjungan ke Makassar, partai pengusung telah menyempatkan diri untuk bertemu walau kandidat calon wakil presiden tersebut. Dalam pertemuan itu, pihaknya membicarakan mengenai kesiapan tim menyiapkan kegiatan-kegiatan untuk TPD khususnya menyambut kedatangan Ganjar di Sulsel.
"Kalau untuk ketua tim, Pak Danny menyarankan figur yang lebih muda. Dan, tadi sudah diperkenalkan ke Pak Mahfud bahwa nanti sebagai ketua TPD diamanahkan kepada milenial. Pak Danny selaku tim pengarah," kata Nur Alam.
Nur Amal mengatakan, pihaknya lebih condong memilih dokter Udin Malik sebagai ketua tim pemenangan. Dia mengatakan, dibanding dengan dokter Fadli, dokter Udin lebih mudah berkomunikasi dengan Danny Pomanto, sebagai pengarah.
"Saya mewakili PPP melihat peluang keduanya sama saja, antara Fadli dan Udin. Hanya kalau Udin lebih dekat dan lebih intens komunikasi dengan Pak Danny sebagai pengarah," ujar dia.
Adapun, Ketua DPD Hanura Sulsel, Amsal Sampetondok juga condong ke dokter Udin dibandingkan dokter Fadli.
"Tapi pada intinya kami dari Hanura menyerahkan sepenuhnya kepada partai pengusung, mana yang lebih cocok. Keputusan harus dilakukan dengan musyawarah mufakat," imbuh dia.
Sementara itu, Gatot Edy Pramono juga meresmikan posko pemenangan relawan Ganjar Muda (Garuda) di Jalan Toddopuli Makassar.
"Kami harap relawan-relawan ini bisa menyampaikan visi-misi dan program Ganjar tidak hanya di tingkat elite saja tapi sampai ke akar rumput," kata Gatot.
Di mengatakan, peran anak muda dalam membangun bangsa lewat jalur politik sangat dibutuhkan. Itu sebabnya, kata Gatot, anak muda yang tergabung dalam Relawan Garuda tersebut bisa menjawab tantangan politik ke depan. Gatot memastikan akan bekerja dan berkomunikasi dengan relawan Ganjar-Mahfud agar pasangan ini bisa meraih kemenangan secara Nasional terutama di Sulsel.
"Nanti tim Garuda juga akan berkoordinasi dengan TPD di Sulsel untuk menentukan langkah-langkah ke depan dalam memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud," kata Gatot.
Sementara Ketua Garuda Sulsel Hasan Basri Baso mengungkapkan para relawan yang tergabung dalam Garuda Indonesia merupakan aktivis lintas kampus milenial yang ada di Sulawesi Selatan.
"Deklarasi hari ini membuktikan bahwa anak-anak milenial di Sulawesi Selatan mendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024," kata Hasan. (fahrullah-suryadi/C)