MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tiga bakal calon presiden yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, adu gagasan mengenai strategi membangun Indonesia timur di acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Hotel Four Point by Sheraton di Makassar, Sabtu-Minggu (4-5/11/2023).
Ganjar mendapat giliran tampil. Ada dua hal yang dipaparkan. Satu yang terkait dengan pembangunan Indonesia Timur, atas permintaan ICMI
"Yang kedua soal potensi-potensi ekonomi, salah satunya adalah pangan," kata Ganjar, usai memaparkan visi-misinya, Sabtu (4/11/2023).
Selain itu, Ganjar juga membahas tentang pentingnya meningkatkan sumber daya manusia serta masalah kesehatan pada pertumbuhan generasi muda.
"Bahwa SDM-nya mesti unggul. Di Indonesia penting untuk membuat afirmasi lebih, khususnya kepada anak-anak untuk bisa mendapatkan akses pendidikan yang baik," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Ganjar memaparkan visi dan misi untuk membangun Indonesia dari timur. Dalam paparannya, Ganjar ada beberapa poin yang disampaikan. Salah satunya, memperkuat pembangunan ekonomi hijau dan biru. Menurut dia, pemerataan pembangunan ekonomi, lalu pembangunan manusia Indonesia unggul lahir batin, mental, spiritual lengkap dan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru.
Ganjar juga mengungkapkan potensi ekonomi di bidang pangan yang perlu terus ditingkatkan dengan bantuan para akademisi. Juga potensi-potensi ekonomi salah satunya adalah pangan. Saya akan senang sekali mendapatkan masukan dari para pakar di ICMI.
Selain itu, dia menyebut perbaikan sumber daya manusia (SDM) harus terus didorong. Menurutnya, untuk wilayah Indonesia Timur perlu dibuat akselerasi dalam akses pendidikan.
"Kalau saya ini sangat penting untuk dibuatkan modelling agar bisa lakukan dan kuncinya bahwa SDM-nya mesti unggul. Dan di Indonesia Timur penting untuk membuat afirmasi," imbuh Ganjar.
Dia menuturkan, soal perubahan atau perbaikan itu mesti dilakukan dan inilah forum yang menurutnya sangat penting karena disampaikan salah satu ciri intelektual dan berintegritas.
"Kita mesti jujur meskipun itu pahit harus diceritakan meskipun itu gagal harus diceritakan lalu bagaimana menjadi manis dan berhasil itulah proses intelektualitas," kata dia.
Disebutkan, jika berbicara misi bagaimana cara mencapai target itu dalam 5 tahun, tapi karena ketentuannya seperti itu penggunaan ekonomi pembangunan sistem digital nasional sains teknologi politik luar negeri.
"Pemerataan pembangunan ekonomi, lalu pembangunan manusia Indonesia unggul lahir batin mental spiritual lengkap dan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi," sebut dia.
Ganjar mengaku tengah mencari solusi lain dalam penyelesaian kemiskinan itu. Menurut dia, formula tepat yakni lewat jalur pendidikan.
"Harus ada tindakan afirmasi, yakni lewat jalur pendidikan. Ini bukan omong kosong, karena saya sudah punya pengalaman bagus soal itu," jelas Ganjar.
Setelah Ganjar, kesempatan kedua dimanfaatkan oleh Prabowo Subianto. Salah satu program strategis yang ia paparkan dalam visi-misinya adalah penyelesaian masalah kesehatan hingga penguatan sumber daya manusia, khususnya di kawasan Indonesia Timur.
"Penyelesaian masalah kekurangan gizi, stunting, membantu rakyat, menegakkan keadilan sosial, dan memperkuat generasi masa depan kita," kata Prabowo.
Prabowo menyampaikan kekayaan alam Indonesia sangat besar begitu pula dengan sumber daya manusianya. Namun, kata dia, kekayaan alam itu malah dikelola lalu bawa keluar negeri oleh orang asing yang tentu bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 di pasal 33 ayat 1,2 dan 3. Hal tersebut berkaitan dengan kekayaan alam yang dikuras lalu dibawa ke luar negeri oleh orang asing.
"Kita banyak kekayaan alam, kita ini seolah-olah merdeka secara fisik, kita punya republik ini, kita punya MPR dan DPR, kita punya partai politik,” kata dia.
Selain itu, dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 jelas mengatur tentang sistem perekonomian Indonesia. Bahkan di pasal 33 disebutkan bahwa perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu.
"Di Pasal 33 itu sederhana, sangat eksplisit dan tidak perlu itu diterjemahkan. Di situ Tidak ada asas kapitalisme, asas neoliberal itu tidak ada, tidak ada pula asas konglomerasi. Ini yang penting untuk ditegakkan," kata Prabowo.
Mengenai dengan program strategi pembangunan di kawasan Timur Indonesia, kata dia, pihaknya akan fokus pada masalah kekurangan gizi anak, stunting, hingga penegakan keadilan seadil-adilnya.
Adapun, bacapres Anies Baswedan mengatakan, secara serius perubahan paradigma dari pembangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan menjadi pertumbuhan dan pemerataan. Pembangunan yang orientasinya pada sektor teritorial. Jadi memberikan perhatian di tiap-tiap kawasan, memiliki prioritas yang berbeda-beda.
"Karena itu kami seriusi dalam visi dan misi, itu dibagi menjadi pembagian visi dan misi berdasarkan bidang dan kemudian berdasarkan wilayah. Jadi untuk Papua, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, prioritasnya beda-beda," kata Anies.
Dengan begitu, pembangunan yang dilakukan nantinya sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Hal ini, kata dia, penting untuk pemerataan pembangunan.
"Kami sampaikan kata kunci, yang selalu kami sampaikan adalah keadilan. Keadilan ini adalah prinsip dasar agar persatuan Indonesia betul-betul bisa terjaga," jelasnya.
Menurut Anies, menjaga persatuan dengan memberikan kesetaraan dan kesempatan kepada semua. Sektor perekonomian menjadi satu, satu kemakmuran, dengan kesetaraan kesempatan. Anies melihat dari bukti yang ada dari berbagai negara di seluruh dunia, menjaga persatuan menjadi sulit.
"Ada ketimpangan, dan setahu saya, tidak ada suasana persatuan dalam ketidakadilan, persatuan dalam ketimpangan, kesatuan dalam ketidaksetaraan. Jadi kalau kita ingin persatuan ini terjaga, maka kesetaraan, keadilan, harus jadi prioritas," tutur Anies.
Anies, menyinggung salah satu yang ingin dibangun di Makassar adalah stadion olahraga yang berstandar FIFA yang bisa digunakan juga untuk kegiatan sosial, kegiatan kebudayaan, dan keagamaan selain kegiatan olahraga. Dia mengatakan, masyarakat sangat membutuhkan stadion untuk mempersatukan semua yang berbeda latar belakang.
"Kenapa dibuat standar FIFA supaya semua masyarakat menggunakannya, termasuk penyandang disabilitas, yang menggunakan kursi roda," ujar Anies.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Profesor Sukri Tamma mengatakan kehadiran tiga bacapres tersebut karena mereka melihat ICMI merupakan ruang penting.
"Ini kegiatan nasional yang efeknya luas sehingga dijadikan ajang bagi calon presiden menyampaikan gagasan mereka," ujr Sukri.
Menurut dia, momentum tersebut dijadikan bakal calon presiden mendapatkan masukan dari para cendekiawan muslim.
Disinggung apakah memungkinkan ICMI akan berpolitik praktis dengan memberikan dukungan kepada salah satu capres, menurut Sukri, secara lembaga ICMI pasti tidak akan berpihak kepada salah satu capres. "Yang ada mungkin ICMI hanya memberikan kriteria presiden yang sebaiknya dimiliki. Kalau perseorangan pasti ada tapi tidak mewakili ICMI sebagai lembaga," ujar dia. (Suryadi-Fahrullah/C)