Antusias Siswa Semarakkan FTBI Tingkat SMP se-Sulsel dan Sulbar

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Selolah Menengah Pertama se-Provinsi Sulawesi Selatan dan Se-Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan itu dihadiri 6 hingga 8 Oktober 2023 di Hotel Aryaduta, Kota Makassar.

Kegiatan yang menjadi puncak pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) diikuti antusias dan semangat dari ratusan peserta dari tingkat SMP. Bahkan para orangtua, kerabat, hingga nenek mereka pun ikut menyaksikan even tahunan dalam pelestarian bahasa daerah tersebut.

“Festival Tunas Bahasa Ibu ini adalah acara puncak dari rangkaian kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD), yang merupakan bentuk apresiasi kepada siswa yang semangatnya sangat luar biasa dalam belajar bahasa daerah dan juga menjadi pelopor peningkatan revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat,” ucap Amriani H, Ketua Panitia FTBI 2023 dalam pembukaan yang digelar Senin, 6 November 2023.

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan bersama Jawa Tengah, dan Jawa Barat merupakan tahun ketiga melaksanakan kegiatan FTBI ini.

Sementara, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Dr. Ganjar Harimansyah menyatakan, kegiatan FTBI Tahun 2023 ini bisa terlaksana dengan baik berkat kolaborasi dan sinergitas dari semua pihak yang telah mengawal program revitalisasi Bahasa daerah hingga FTBI tingkat Provinsi,” tutur dia.

Istemewanya peserta kegiatan FTBI tingkat SMP tahun 2023 ini merupakan siswa SMP sederajat yang berasal dari 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan 3 kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang akan memberikan penampilan terbaiknya di beberapa kategori lomba yaitu lomba mendongeng, berpidato, komedi tunggal dan penulisan cerpen berbahasa daerah, baik Bugis, Makassar, Toraja, maupun Mandar.

Ganjar Harimansyah berharap, kegiatan FTBI Tahun 2023 ini bukan sekedar ajang lomba tetapi membangkitkan kegembiraan para peserta dalam berbahasa daerah, dan menapakkan langkah awal yang lebih baik dan akan berlanjut untuk berprestasi lebih baik pula dibandingkan dengan mereka yang ketika sekolah menggunakan bahasa baru. (*)

  • Bagikan