MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penetapan APBD 2024 sudah dilakukan, totalnya Rp 10,028 Triliun, sebesar Rp110 Miliar akan digunakan untuk menopang kegiatan ekonomi masyarakat pada bidang perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, Muhammad Ilyas menyampaikan dengan besaran akan digunakan untuk menjalankan program prioritas Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, terutama dalam penyediaan rumah ikan (Rumpon).
Ia membeberkan, program yang sebelumnya disampaikan oleh Pj Gubernur Sulsel yaitu program 100.000 rumpo, itu diperkirakan akan mampu merealisasikan sebesar 70.000 rumpon. Karena sebagian alokasi itu juga untuk digunakan untuk kegiatan dan program lainnya.
“APBD 2024 itu kita akan gunakan untuk program 100.000 rumpun, tapi kita mungkin sekitar 70.000 lebih yang bisa dipastikan, dengan asumsi APBD untuk kegiatan yang lain,” sebutnya saat dikonfirmasi Rakyat Sulsel, Selasa (7/11/2023).
Kata dia, selain penyediaan rumpon alokasi itu juga akan digunakan untuk beberapa kegiatan lainnya yang sifatnya lebih kepada kegiatan produksi yang menyentuh langsung masyarakat.
“Kegiatan lain juga itu seperti penyediaan bioflok dan untuk budidaya kemudian asuransi untuk buat 10.000 nelayan kemudian percontohan keramba dasar,” sebutnya.
Ia memaparkan, untuk asuransi nelayan itu akan diberikan pada nelayan yang masuk kedalam kategori miskin yang tentu akan lebih berfokus pada Sawi (anak buah kapal).
“Sawi (awak kapal) itu kita akan sentuh dulu, termasuk dengan nelayan dengan perahu tangkap yang kecil, dan masuk kedalam kategori miskin,” ujarnya.
Ia melanjutkan, untuk kegiatan ekonomi perikanan tentu harus dilakukan perhatian dari hulu ke hilir untuk menunjang efektifitas segala program, apalagi dengan tujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dari manfaat program yang dicanangkan itu.
“Untuk asuransi untuk para nelayan itu kita target 10.000 nelayan miskin sebagai bentuk upaya juga untuk menyelesaikan kemiskinan yang ada di Sulsel, seperti dengan pemberian bantuan-bantuan yang bisa meningkatkan ekonominya mereka, dan kita akan sentuh,” ulasnya.
Ilyas menuturkan, dalam pelaksanaan program untuk tahun anggaran 2024 mendatang itu juga tak akan mengelakkan beberapa kegiatan budidaya yang sebelumnya juga telah berjalan.
“Seperti budidaya vaname, budidaya rumput laut itu juga kita tetap perhatikan,” pungkasnya. (Abu/B)