MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemadaman listrik yang terjadi beberapa bulan terakhir membuat aktivitas masyarakat di Kota Makassar terganggu.
Tak hanya itu, akibat pemadaman listrik ini juga merugikan masyarakat seperti rusaknya barang-barang elektronik dan paling parah yaitu beberapa peristiwa kebakaran yang terjadi disebabkan oleh korsleting listrik.
Hal itu membuat Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto pun merasa geram. Apalagi, akibat dari pemadaman listrik bergilir ini telah menelan korban jiwa sebanyak tiga orang karena kebakaran.
Bahkan, Danny Pomanto menyebut pihak PLN tidak menunjukkan rasa penyesalan dan pedulinya terhadap masyarakat yang menjadi korban.
"Itu yang saya marah sebenarnya. Kita sudah tiga orang meninggal akibat kebakaran. Itu penyebabnya langsung maupun tidak langsung akibat PLN," ucapnya geram.
Ia pun secara tegas meminta kepada pihak PLN untuk bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh masyarakat akibat pemadaman listrik ini.
"Sekarang tuntutan masyarakat, masyarakat bayar listrik, kenapa begini? Tidak ada perjanjian dengan mati lampu. Urusan cukup tidak cukup, bukan urusan masyarakat, masa masyarakat mesti menanggung padahal dia bayar. Sehingga harus ada kompensasi memang perlu," terang Danny Pomanto, sapaan akrabnya, saat ditemui usai bertemu dengan pejabat PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar, di Jalan Amirullah, Selasa (7/11) malam.
Pada pertemuan itu juga, Danny mengatakan pihak PLN memohon maaf atas kondisi pemadaman listrik bergilir yang terjadi di Makassar akhir-akhir ini.
"Jadi tadi pembesar-pembesar dari PLN, itu datang kepada kami. Pertama menyampaikan penjelasan permohonan maaf, selama ini memang posisinya seperti ini," kata Danny.