"Kita akan melaksanakan pesta demokrasi, pesta dalam rangka untuk memilih para pemimpin bangsa Indonesia. Kalau pesta, kan, hendaknya bahagia, bukan kemudian menimbulkan suatu konflik," katanya.
Menurut Nana, jumlah penduduk Jawa Tengah yang mencapai 37 juta jiwa, dengan jumlah pemilih sekitar 28,2 juta jiwa menjadi tantangan tersendiri.
Pemerintah bersama stakeholder terkait harus betul-betul mengawal, agar berbagai kerawanan, seperti provokasi, hoaks dan ujaran kebencian bisa diminimalisasi.
Oleh karena itu, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat perlu melakukan kolaborasi.
“Kita perlu suatu kebersamaan untuk menciptakan suasana pelaksanaan pemilu dan pilkada ini dapat berjalan dengan baik, supaya pemilu ini dapat berjalan dengan sejuk, damai, dan kondusif," kata dia.
Nana menambahkan ada tiga indikator yang menentukan keberhasilan pemilu. Pertama ialah tingginya tingkat partisipasi pemilih.
Oleh karena itu, dia meminta bantuan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut menyosialisasikan agar masyarakat menggunakan hak pilih.