PANGKEP, RAKYATSULSEL - Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh Dosen Pengabdi dari berbagai Perguruan Tinggi Swasta dari seluruh Wilayah Indonesia yang merupakan salah satu kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi.
Kegiatan PKM ini diprakarsai oleh Aliansi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ADPERTISI) dan mengambil tema "Literasi Berbagai Obat Herbal dan Cara Tepat Penggunaannya untuk Kesehatan".
Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 07 Nopember 2023 yang berlokasi di Kab. Pangkep dan disebar di 4 Kecamatan, 18 Desa/Kelurahan.
Tim Dosen Pengabdi yang tergabung di kelompok I dan beranggotkan 8 orang yang berasal dari beberapa Perguruan Tinggi dengan berbagai disiplin ilmu Bidang Kesehatan ini, mengambil lokasi PKM di Kel. Bonto Perak, Kec. Pangkajene, Kab. Pangkep.
8 Dosen Pengabdi yang ada diantaranya yakni Dr. Tahirah, S.Si., M.Si. (Kimia Organik Bahan Alam); Yasnidar, S.Si., M.Si. (Biologi & Ilmu Lingkungan); apt. Sitti Fauziah Noer, S.Si., M.Kes. (Farmasi bid. Farmakologi); Ns. Mora, S.Kep., M.Kep., MTDP., FHFAA (Keperawatan); A. Tenriugi D. Pine, S.Si., M.Si. (Farmasi); Dr. Harningsih Karim, S.Si., M.Sc. (Farmasi); apt. Irman Idrus, S. Farm., M. Kes (Farmasi), Dwi Sasongko Wardiono, SE., M.Pd.
Lurah Kelurahan Bonto Perak, Musmuliadi, ST pun menyampaikan sangat menyambut baik kehadiran Tim sebagai Pengabdi dari Aliansi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Indonesia.
"Terima kasih dan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan oleh seluruh Dosen Pengabdi, harapannya tentu agar kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan," ujarnya.
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Babinsa Amir Ahmad, Babinkantibmas Amirullah, para Tokoh Masyarakat dan warga Kel. Bonto Perak.
Masyarakat Kelurahan Bonto Perak pun terlihat bersemangat menanggapi seluruh materi yang disampaikan, mereka pun secara bergantian mengajukan pertanyaan dan tanggapan.
Beberapa pertanyaan yg diajukan terkait dengan cara penggunaan obat herbal secara tepat, hingga apakah dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat sintetik/kimia yang diresepkan oleh dokter. Juga terkait tentang kandungan kimia yang terkandung dalam obat herbal yang aktif sebagai obat.
Masyarakat bahkan juga berbagi tentang pengalaman mereka menggunakan tumbuhan khas di wilayahnya, yaitu kalling-kalling yang ada di lokasi tersebut sebagai obat tipoid. Mereka pun meminta agar tim melakukan pengujian kandungan senyawa bioaktifnya.
Tim ADPERTISI sebagai pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat kali ini mengaku sangat gembira atas sambutan dan penerimaan masyarakat Kelurahan Bonto Perak.
"Hal ini sangat menggembirakan bagi kami karena itu menunjukkan bahwa kami diterima dengan baik oleh masyarakat & masyarakat Kel. Bonto Perak memiliki kesadaran yang sangat tinggi tentang pentingnya kesehatan dan memberdayakan tanaman obat yang ada di sekitar tempat tinggal mereka," ungkap salah satu dosen pengabdi. (*)