MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di enam kabupaten/kota. TMC dilakukan dengan menyemai 10 ton garam menggunakan pesawat TNI.
Rekayasa cuaca itu bekerjasama dengan Mabes TNI, BRIN, dan BMKG. Tujuannya untuk menyiasati kekeringan ekstrem di Sulsel. Hal ini sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo mengatakan, TMC dilakukan untuk mengisi kantong-kantong sumber air, basis-basis pertanian agar mendapatkan aliran air, serta mengisi bendungan yang berfungsi sebagai basis kelistrikan.
"Kita berharap dengan TMC ini, kekeringan yang terjadi bisa teratasi," kata Amson Padolo, Rabu (15/11/2023).
Ia mengungkapkan, telah dilakukan penyemaian awan di Kabupaten Maros, Gowa, Pangkep, Jeneponto, Bulukumba, dan Kota Parepare, berdasarkan potensi pertumbuhan awan. Jumlah NaCl yang telah disemai sebanyak 10 ton, dimana untuk setiap kali penerbangan dilakukan penyemaian 800 kg NaCl.
"Semoga dengan penyemaian awan ini akan terjadi hujan di beberapa tempat. Sebagaimana dengan laporan yang kami terima bahwa beberapa daerah telah hujan, dan ini merupakan upaya-upaya dari rekayasa cuaca yang dilakukan," jelasnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan BMKG, telah terjadi hujan di beberapa tempat. "Insya Allah dengan rekayasa cuaca, dampak kekeringan ekstrem bisa kita atasi dan kita berdoa agar Provinsi Sulsel akan semakin maju dan dapat terhindar dari bencana kekeringan, dan bencana hidrometrologi," pungkasnya. (Abu/B)