MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wakil ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan jika rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh DPP untuk kader mereka untuk bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 mendatang belum dijamin akan diusung.
Diketahui beberapa hari lalu DPP mengeluarkan rekomendasi kepada Taufan Pawe (Ketua Golkar Sulsel), Adnan Purichta Ichsan (Bupati Gowa), Indah Indirani Putri (Bupati Luwu Utara) dan Ilham Arief Sirajuddin (Mantan Walikota Makassar dua periode). Empat kandidat Gubenur Sulsel ini ditandatangani oleh wakil Ketua Umum, Ahmad Doli Kurniawan. Sementara Nurdin Halid sendiri mendapatkan rekomendasi yang ditandatangani langsung Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Selanjutnya Andi Ina Kartika sari, Mudassir Hasri Gani (Barru), Ikram Ishak Iskandar, Islam Iskandar (Jeneponto), Andi Akbar Leluasa, Arpin (Luwu Timur), Syahruddin M Adam, Suwardi Hasen (Soppeng), Jon Rende Mangontan, Victor Datuan Batara (Tana Toraja), Jamaluddin Syamsir, Nirwan Arifuddin (Bulukumba), Rahmat Masri Bandaso dan Nurhaeni (Palopo).
Sementara untuk kabupaten/kota lain, Golkar merekomendasikan satu nama saja mulai dari Muh Fathul Fauzi Nurdin Abdullah (Bantaeng), Andi Rio Padjalangi (Bone), Muhammad Irfan (Enrekang), Muhammad Nasir (Gowa) dan Muhammad Nasir Ali (Selayar).
Berikitnya Patahudding (Luwu), M Basir (Luwu Utara), Suhartina Bohari (Maros), Andi Ilham Zainuddin (Pangkep), Usman Marham (Pinrang), Zulkifli Zain (Sidrap), Andi Kartini Ottong (Sinjai), Tonais Bassang (Toraja Utara), Baso Rahmanuddin (Wajo), Munafri Arifuddin (Makassar) dan Erna Rasyid Taufan (Parepare).
"Indikator untuk diusung salah satunya mampu memenangi Pileg dan Pilpres, kalau dia Caleg lalu dirinya gagal jangan berharap diberikan rekomendasikan. Bagaimana mau diberikan rekomendasi kalau dia gagal," tegas Nurdin Halid saat ditemui, Sabtu (25/11/2023).
Sebaliknya mereka mampu menenangkan Golkar di daerah apalagi dia sebagai Caleg dan lolos, itu salah satu pertimbangan jika akan diusung pada Pilkada serentak nanti. "Kalau gagal pasti hilang. Kalau mampu memenangkan Pileg dan Pilpres itu sudah hampir pasti diusung," lanjutnya.
Untuk dirinya sendiri akan lebih fokus pada Pemilihan Legislatif (Pileg). Jika dia mampu melenggang ke Senayan baru dia pikirkan Pemilihan Gubernur Sulsel 2024.
"Saya focus Pileg. Kalau saya berhasil Pileg dengan suara terbanyak baru bisa menatap Pilgub. Ini ukuran bagi saya menemukan kalau gagal di Pileg bagaimana mau menjadi Gubernur," jelasnya. (Fahrullah/B)