MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Drama pemadaman listrik bergilir di Kota Makassar masih berlanjut. Kini, durasi pemadaman listrik bergilir bertambah menjadi lima jam di masing-masing wilayah terdampak. Di mana, sebelumnya hanya dua hingga empat jam. Hal itu tentunya makin mengganggu seluruh aktivitas masyarakat Kota Makassar.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, pemadaman listrik bergilir dengan durasi lima hingga enam jam sudah sangat merugikan masyarakat Kota Makassar.
Menurut Danny Pomanto, sapaaan akrabnya, bertambahnya durasi pemadaman listrik bergilir ini menjadi suatu yang memundurkan Kota Makassar. Bahkan, ia mengaku telah kehabisan kata-kata melihat tindakan yang dilakukan oleh PLN.
"Kalau sudah masuk 5-6 jam itu sudah sangat merugikan, ada kemajuan dari 2 jam jadi 6 jam, inikan kemajuan yang memundurkan kita seperti itu, saya sudah fikir gimana ini, sudah habis kata-kata kita ini," terang Danny, saat ditemui di Hotel Horison, Kota Makassar, Minggu (26/11).
Maka dari itu, Danny menegaskan akan memanggil General Manager (GM) PLN untuk meminta keterangan terkait penyebab sebenarnya dari pemadaman listrik bergilir ini yang bahkan durasinya bertambah.
Karena laporan pihak PLN pada pertemuannya beberapa waktu lalu, pemadaman listrik dilakukan diakibatkan oleh berkurangnya debit air untuk menyuplai PLTA. Dari laporan tersebut, menurut Danny, tidak sesuai dengan kondisi yang ada saat ini.
Di mana, saat ini Kota Makassar telah memasuki musim transisi atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Terbukti, dengan sudah tiga hari berturut-turut Kota Makassar diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Sudah dijelaskan, tapi yang dijelaskan kemarin kenyataan tidak sesuai, katanya kekurangan air, saya kira air cukup, saya monitor terus cuaca, ada apa?," jelas Danny.
Padahal, kata Danny, dengan kondisi cuaca saat ini tentunya membuat penampungan air untuk PLTA seperti misalnya waduk atau bendungan terisi kembali.
"Karena alasannya kemarin kekurangan debit air, saya yakin sekarang tidak kekurang air, saya yakin," tutur Danny.
Maka dari itu, Danny mengaku heran jika harus terjadi penambahan durasi pemadaman listrik di Kota Makassar. "Terus terang saya heran ini, katanya kan (PLN) tidak ada air, nah ini kelebihan air orang ini, kenapa jadi seperti ini," ucap Danny.
Danny menyebut dengan bertambahnya durasi pemadaman listrik bergilir ini tentunya akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat Kota Makassar terhadap PLN.
"Mestinya PLN harus aktif menyampaikan ini karena kepercayaan masyarakat terhadap PLN jadi rendah lagi," tutup Danny. (Shasa/B)