TAKALAR, RAKYATSULSEL - Sekaitan dengan insiden kematian seorang Bidan di Puskesmas Mappakasunggu (Mapsu), Nur Alfrida mendapatkan respon dari pemerintah Kabupaten Takalar melalui Kepala Puskesmas Mapsu.
Dimana diketahui, Senin 27 November 2023, Nur Aĺfrida seorang warga Lingkungan Tala, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar ditemukan oleh mertuanya dalam keadaan tergantung dan lehernya terlilit tali di dalam kamarnya.
Kemudian informasi beredar jika Nur Alfrida melakukan bunuh diri disebabkan tidak sanggup menanggung beban kerja di Puskesmas Mapsu yang terlampau berat.
Kepala Puskesmas Mappakasunggu, Musyawirah, SKM, menegaskan bahwa pihaknya dapat memastikan bahwa almarhumah meninggal bukan karena dibebani kerja yang berat.
"Betul almarhumah adalah Bidan Kordinator di Puskesmas. Tapi secara teknis, almarhumah ini melakukan langkah yang sifatnya koordinatif dengan bidan lain," kata Musyawirah.
Diberitakan sebelumnya jika beban kerja yang dialami Nur Alfrida ada kaitannya dengan persiapan Reakreditasi Puskesmas yang sedang berlangsung pada seluruh puskesmas di Takalar. Namun hal tersebut diklarifikasi Kepala Puskesmas Mappakasunggu.
"Saya bisa tegaskan bahwa beliau (Almarhumah Nur Alfrida) tidak masuk di tim inti di proses akreditasi ini. Karena semua aspek penilaian sudah diberikan koordinator untuk menyiapkan bahan yang diperlukan. Malah pekan lalu, almarhumah masih bercanda dengan seluruh teman-teman. Almarhumah adalah pribadi yang baik bagi kami di puskesmas," tandasnya.
Adapun hasil identifikasi dari Unit Inafis Polres Takalar yaitu terdapat luka lilitan tali pada leher korban, luka irisan pada pergelangan tangan kiri, luka gores di bawah buah dada sebelah kiri dan luka terbuka pada Dada sebelah kiri korban.
Barang Bukti yang diamankan Tali, Pisau, Pisau Bedah (Bisturi),Gunting, Laptop korban diduga bunuh diri dengan cara mengiris nadi menggunakan pisau dan gantung diri dengan menggunakan tali. (Supahrin)