Sementara data dari United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) kata Darwin, telah menghimpun data korban dari keterangan Pemerintah Palestina serta Pemerintah Israel 23 November 2023, sekitar 15 ribuan warga Palestina terbunuh.
Rinciannya, sebanyak 14.800 jiwa tewas di Gaza dan 211 jiwa di Tepi Barat. Korban luka lebih dari 33 ribu orang. Sedangkan korban jiwa di Israel yakni berjumlah 1.275 orang.
"Selain itu, dikutip dari pernyataan pasukan pertahanan Israel (IDF) oleh kantor berita Reuters dan agency france press (AFP), mereka tidak menjamin keselamatan jurnalis yang meliput penyerangan di Gaza. Meski mereka cari jaminan keselamatan dan tidak menjadi sasaran serangan," jelas Darwin.
"Selain itu juga, jurnalis yang bertugas di Gaza menghadapi risiko sangat tinggi karena berupaya mengabarkan situasi perang atas serangan pasukan Israel dari darat dan udara bahkan mereka tidak luput dari sasaran. Dan pasukan Israel ini juga diduga kuat sengaja menghancurkan bangunan, rumah sakit dan sekolah, memutus komunikasi, kekurangan pasokan makanan hingga pemadaman listrik secara luas di Palestina," lanjutnya.
Atas rentetan peristiwa itu, Koalisi Jurnalis Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Pewarta Foto Indonesia (PFI) dan Ruang Jurnalis Perempuan sangat mengecam tindakan dilakukan Israel.
"Merespons hal itu, kami dari koalisi jurnalis Sulsel untuk Jurnalis Gaza menyampaikan duka mendalam serta berbelasungkawa atas kekejian pasukan Israel, karena tidak hanya membunuh warga Palestina saja tetapi juga para Jurnalis yang bertugas," tegas Darwin.