"Mereka harus dibuatkan program agar mereka tidak di jalan, misal mereka di sekolahkan atau diberikan pendidikan informal. Mereka juga harus diberikan motivasi, ikut pengajian maka perlu program berkelanjutan. Kita harus merubah pola pikir mereka dan harus terprogram," jelasnya.
"Secara personal kami di Al-biruni juga telah memberdayakan anak terlantar namun alangkah baiknya bila pemerintah ambil peran disini. Kuncinya pembinaan berkelanjutan," tambahnya.
Untuk persiapan, Arafah mengaku maju sebagai caleg murni karena ingin mengabdi sehingga menurutnya apa yang dilakukan hanya untuk membantu orang. "Saya tidak memaksakan diri dan melakukan berbagai cara untuk masuk ke ranah politik. Saya hanya ingin mengedukasi masyarakat terkait diedukasi politik, bagaimana memilih orang yang seharusnya dipilih, terus terang saya tidak membutuhkan pekerjaan ini, namun saya ingin membantu masyarakat. Misalnya dengan memperbaiki kualitas pendidikan sehingga jalannya harus duduk dulu agar tidak diabaikan," ungkapnya.
Arafah optimis dan berusaha keras agar bisa masuk sesuai harapan PKS dengan target suara 5000 kursi. "Harapan saya di 2024 ini tahun penting agar Indonesia tidak lagi menjadi negara yang tertinggal maka siapa yang layak di pilih bukan lagi orang yang dimenangkan oleh uang karena tidak ada gunanya untuk negeri ini," tutupnya. (Hikmah/C)