MAKASSAR,RAKYATSULSELM– PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui program PLN Peduli yang dilaksanakan oleh Srikandi PLN UIP Sulawesi menyalurkan Bantuan Pengembangan Usaha Kelompok Rentan kepada Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (PerDIK) pada Sabtu (25/11). Adapun pemberian bantuan pengembangan usaha diserahkan secara simbolis oleh Srikandi Champion PLN UIP Sulawesi, Abigail Tonapa kepada Ketua Yayasan PerDIK, Nur Syarif Ramadhan pada rangkaian kegiatan peningkatan capacity building Workshop Sablon yang diikuti oleh 24 peserta di antaranya berasal dari Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (PerDIK), Gerakan Mahasiswa dan Pelajar untuk Inklusi dan Kesetaraan (GEMPARKAN), Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN), dan Komunitas Disabilitas Fisik. “Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas dukungan yang telah diberikan bagi kami kelompok difabel dalam membangun basis ekonomi guna mencapai kemandirian. Bantuan dari PLN akan kami manfaatkan sebaik mungkin dalam mengembangkan usaha yang selama ini telah kami jalankan,” ujar Syarif. Ia menambahkan selain bantuan alat produksi merchandise, serangkaian pelatihan capacity building juga diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam mengelola usaha mereka. “Nantinya selain pelatihan sablon akan diadakan pelatihan menjahit, desain dan layout, menulis hingga manajemen bisnis untuk mengembangkan kapasitas dan keterampilan kelompok difabel guna mewujudkan difabel berdaya dan mandiri,” lanjutnya. Srikandi Champion PLN UIP Sulawesi, Abigail Tonapa menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang disinergikan dengan kegiatan Srikandi Movement. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan PerDIK yang telah berkolaborasi dengan PLN dalam menjalankan program ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian kelompok rentan melalui pemberdayaan kelompok difabel di Kota Makassar. Harapan kami bantuan pengembangan usaha ini dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi kelompok difabel untuk berkembang, berinovasi dan mendukung kemajuan industri,” tuturnya. (*)