MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Gedung Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Makassar di Jalan Talasalapang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, habis dilalap si jago merah, Rabu (29/11/2023). Menurut informasi, kebakaran terjadi sekitar pukul 15.40 WITA.
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar yang bergerak ke lokasi kebakaran berhasil memadamkan api. Meskipun beberapa ruangan sekolah sudah habis dilalap api.
"Kita mengerahkan sebanyak 8 unit armada ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api," kata Danton Damkar Makassar, Ramli saat diwawancara di lokasi kebakaran.
Adapun 8 unit Armada Pemadam Kebakaran yang dikerahkan ke lokasi kebakaran berasal dari Posko Damkar Pengayoman dan Mako Damkar Makassar.
Selama pemadaman berlangsung, Ramli mengatakan pihaknya tidak menemui kendala dan pemadaman berlangsung cepat. Apalagi akses menuju lokasi kebakaran disebut bebas hambatan.
"Dari Posko Pengayoman 4 dan dari Mako Damkar 4. Sementara untuk kendala sendiri tidak ada," sebutnya.
Untuk penyebab kebakaran disebut untuk sementara masih diselidiki. Sementara objek yang terbakar terdiri dari tiga ruang kelas, satu ruang laboratorium dan satu kantin di belakang gedung sekolah. "Ada ruang kelas dan satu kantin. Sumber api dari mana belum diketahui," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah MAN 1 Makassar Lukman mengatakan, api tiba-tiba muncul saat listrik kembali menyala. Di mana sebelumnya pemadaman listrik bergilir terjadi di sekolah tersebut.
"Tiba-tiba (ada api). Teman liat awalnya mati lampu, kemudian menyala, pas menyala tidak lama kebakaran," ungkap Lukman.
Dijelaskan, awalnya api muncul melalui salah satu kabel yang ada di sekolah tersebut. Kemudian merembet ke atap sekolah hingga apinya membesar.
"Api berkobar melalui kabel. Jadi naik ke atas itu (atap sekolah). Makanya atap dan plafon itu duluan terbakar baru turun ke meja," terangnya.
Akibat kebakaran ini, Lukman mengatakan proses belajar mengajar untuk sementara akan dipindahkan ke ruangan yang kosong. Termasuk ke dalam masjid sekolah.
Ia juga memastikan seluruh proses belajar mengajar akan tetap berjalan seperti hari-hari sebelumnya. Adapun untuk taksiran kerugian, Lukman mengakui belum mengetahuinya.
"Aktivitas (belajar mengajar) tetap berjalan. Pembelajaran karena masih online masih pake HP, jadi kita arahkan ke lab. Ada kelas lab di atas. Bisa satu di atas masjid, di dalam masjid atau indoor juga," pungkasnya. (Isak/B)