MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemadaman listrik bergilir yang terjadi selama berbulan-bulan di Kota Makassar membuat aktivitas masyarakat terganggu.
Tak hanya aktivitas masyarakat, pemadaman listrik bergilir ini pun dikhawatirkan dapat mengganggu iklim investasi di Kota Makassar.
Sebab, diketahui realisasi investasi Kota Makassar di tahun 2023 pada periode Januari hingga September tercatat sebesar Rp4,9 triliun. Jumlah ini tentunya diprediksi akan meningkat hingga akhir tahun 2023.
Pasalnya, capaian tersebut belum termasuk dengan realisasi investasi di triwulan ke IV. Di mana, capaian itu telah melampaui target Pemerintah Kota Makassar untuk realisasi investasi di tahun 2023 yakni Rp4,5 triliun.
"Untuk triwulan ke IV kami harus lebih tertantang lagi karena adanya pemdaman bergilir tentunya ini mempengaruhi iklim investasi yang ada di Kota Makassar," terang Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar, Zulkifli Nanda, Jumat (29/11).
Zulkifli menjelaskan bahwa kondisi iklim investasi dipengaruhi oleh kestabilan lingkungan, sosial, politik dan ekonomi. "Indikator yang paling utama adalah sarana dan prasarana infrastrutur dasar dengan adanya kelistrikan," jelas Zulkifli.
Diketahui, realisasi investasi di Kota Makassar pada periode Januari hingga September 2023 mencapai Rp4,9 triliun atau 39,72 persen. Dengan sebaran realisasi untuk Penanaman Modal Asing (PMA) yakni sebesar Rp464 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp4,47 triliun.
Capaian realisasi investasi tersebut meningkat signifikan dibandingkan tahun 2022 dengan periode yang sama yakni Rp3,2 triliun.
Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar mencatat realisasi investasi tahun 2023 di Triwulan III ini mencapai Rp2,3 triliun. Nilai tersebut lebih ditinggi dibandingkan triwulan I yakni Rp1,3 triliun dan di triwulan II yaitu Rp1,1 triliun. (Shasa/B)