TAKALAR, RAKYATSULSEL - Beredarnya usulan mutasi Kepala SMA dan Kepala SMKN Takalar dan Jeneponto, puluhan kepala sekolah resah dan menjadi polemik para Kepsek karena merasa mau diganti yang tidak jelas alasannya di tahun politik ini.
Berdasarkan daftar usulan nama kepala SMA dan SMK Takalar dan Jeneponto yang diterima Rakyatsulsel terdapat 24 kepala Sekolah yang terdiri dari 14 kepala SMA dan SMK Takalar dan 10 Kepala SMA dan SMK Jeneponto.
Diketahui rata-rata nama yang ada diusulan menjadi kepala SMA dan kepala SMK diduga sebahagian besar orang dekat dari Kepala Cabang Dinas (Kacabdis), Andi Ernawati yang pernah menjadi Kepala Sekolah.
Hanya saja, surat usulan daftar nama pergantian para kepala sekolah itu sudah beredar beberapa hari yang lalu sampai saat ini pergantian kepsek tingkat SMA dan SMK di Takalar-Jeneponto yang diduga bodong belum ditangapi oleh Kacabdis Wilayah XII, Andi Ernawati.
Ironinya, meski surat usulan daftar pergantian kepsek tersebut masih sebatas issu, namun beberapa kepala sekolah mulai panik melihat usulan nama itu. Sehingga beberapa diantara kepala sekolah mulai melakukan manuver pendekatan pada pimpinan selaku pemangku jabatan.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Wilayah VII Takalar - Jeneponto, Andi Ernawati saat dikonfirmasi membenarkan adanya surat edaran pergantian kepsek tersebut, hanya saja Andi Ernawati membantah usulan daftar nama mutasi tersebut itu bukan berasal dari pihaknya.
"Iya, memang ada surat pergantian kepsek yang telah beredar luas, namun saya telah meminta pada seluruh kepsek untuk tidak terpengaruh dengan daftar nama usulan mutasi itu," ucap Andi Ernawati, Kamis (30/11/2023)
Saat disinggung asal muasal surat itu, Andi Ernawati kekeh bukan pihaknya yang menerbitkan surat edaran itu,"
"Intinya, bukan pihak kami yang membuat surat edaran itu, buktinya, didalam surat edaran itu tidak kop surat Cabdis dan tidak dibubuhi tanda tanganku," tampik Ernawati didampingi beberapa kepala sekolah.
Lanjut Andi Ernawati menyebutkan, agar pihak kepala sekolah yang telah melihat dan membaca surat edaran itu untuk tidak panik. "Kepsek jangan panik, ngapain mau panik karena persolan jabatan kepsek hanya sementara," tandas Andi Ernawati. (Tiro)