Tiga Kecamatan di Makassar Tergenang Akibat Hujan Deras

  • Bagikan

MAKASSAR,RAKYATSULSEL - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan petir melanda Kota Makassar pada Minggu (3/12).

Kondisi tersebut mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Makassar tergenang air. Seperti di tiga kecamatan di Kota Makassar yakni Kecamatan Biringkanaya, Tallo dan Manggala. Dengan total genangan sebanyak 14 titik.

"Sampai saat ini belum ada laporan banjir. Genangan terjadi di beberapa titik seperti di Sudiang dan Perintis," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Hendra Hakamuddin, Minggu (3/12).

Rinciannya, wilayah yang tergenang di Kota Makassar pada tanggal 3 Desember 2024 yakni di Kelurahan Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya dengan status tergenang di tiga titik yakni Jalan Poros Mangga Tiga dengan ketinggian air sekitar 15 cm, Jalan Poros Perum Yayasan Gubernur tinggi air sekitar 10 cm, dan Jalan Poros Paccerakkang depan Masjid Al Mubarak setinggi 30 cm.

Selanjutnya, di Kecamatan Tallo Kelurahan Pannampu terjadi genangan di sembilan titik dengan tinggi rata-rata genangan air sekitar 15 sampai 25 cm. Di antaranya, Komp Pasar Pannampu, Jalan Rapi 1,2,3, dan Jalan Indah, Jalan Indah 3, Jalan Tinumbu Lr 165 B.

Lalu, Jalan Bersih 1,2,3 dan Jalan Aman 1 dan Jalan Kesempatan Lorong 1 Setapak 3 dan 4, terakhir di Kompleks Pasar Pannamapu.

Adapun, Kecamatan Manggala Kelurahan Batua terdapat dua titik yang tergenang yakni Jalan Lorong Mandiri RW 11 dengan tinggi genangan 20 cm dan Jalan Jalan Toadaeng III RW 8 dengan genangan 10 cm.

Maka dari itu, Hendra mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan aktivitas saat ini. Sebab, kondisi di Kota Makassar telah memasuki musim transisi atau peralihan.

Di mana, kondisi cuaca pada masa transisi atau peralihan sering ditandai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

"Olehnya itu kami dari BPBD mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati menghadapi musim transisi. Terutama fenomena angin kencang," tegas Hendra.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mengalami musim hujan di dasarian III November.

Hendra Hakamuddin, sapaan akrabnya, mengungkapkan dasarian III November itu dimulai pada tanggal 20 November hingga selanjutnya. "Hari ini sudah terjadi transisi dari musim kemarau ke musim basah atau musim hujan," kata Hendra.

Hendra menyebut masa transisi atau peralihan sudah terjadi di Kota Makassar beberapa waktu terakhir.

Maka dari itu, Ia meminta kepada masyarakat Kota Makassar untuk menghindari bangunan-bangunan tua, tiang, pohon-pohon tua, dan juga memperbaiki kontruksi rumah.

Tak hanya itu, bagi masyarakat yang tinggal di pemukimam rawan banjir, Hendra mengimbau agar bersiap menghadapi musim transisi atau peralihan.

"Selalu memantau kondisi cuaca dari kanal-kanal resmi dan mematuhi apa yang diimbau pemerintah," tutup Hendra.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto telah mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Makassar untuk berhati-hati dalam beraktivitas. Sebab, melihat kondisi cuaca saat ini di Kota Makassar telah memasuki musim transisi.

Di mana, musim transisi ini dapat menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, lalu disertai angin kencang. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan lebih sering terjadi.

"Jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota makassar, memberi gambaran kita bahwa kita akan sering mengalami cuaca ekstrem. Sehingga karena itulah maka kita harus siaga," imbau Danny Pomanto. (Shasa/B)

  • Bagikan