MAKASSAR, RAKYATSULSEL - World Bank memaparkan hasil studi diagnostik Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai bagian kegiatan District LABS di di ruang rapat Sekda Lantai 9 Kantor Balaikota, Senin (4/12).
Perwakilan World Bank, Narangi P Solo menjelaskan hasil studi diagnostik dari data administrasi pajak daerah Kota Makassar, dan potensi kolaborasi.
Salah satunya memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Makassar secara konsisten menunjukkan tren positif dengan sedikit perlambatan saat Pandemi Civid-19.
"Pendapatan daerah masih bergantung pada DAU, sehingga masih banyak ruang untuk meningkatkan kemandirian fiskal," ujar Narangi.
Narangi juga menyebutkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Makassar berada di atas rata rata Sulawesi Selatan.
Namun di bawah rata rata nasional pada tahun 2018-2019, dan mampu berada di atas rata rata nasional di tahun 2020.
"Perekonomian di Makassar didorong oleh sektor perdagangan besar dan eceran, sektor reparasi kendaraan bermotor dan sepeda motor," jelas Narangi.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa hal terkait simulasi yang dapat dilakukan guna menaikkan PAD Kota Makassar.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Muh Ansar, mengunhkapkan apresiasinya atas hasil diagnostik yang telah dipaparkan oleh pihak World Bank.
Yang mana hal itu akan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan Kota Makassar. "Semakin detail, tentunya akan memberikan hasil yang lebih baik, namun akan kita pertimbangkan dan menyesuaikan dengan kondisi situasi dan kemampuan kota Makassar," terang Ansar. (Shasa/B)