MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dari 18 Partai Politik (Parpol) sisa Partai Buruh yang belum menentukan arahkan dukungan pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Partai Buruh saat ini mencari jagoan siapa yang bisa memperhatikan nasib buruh.
Sementara partai non parlemen lain sudah menentukan dukungan seperti Partai Ummat memberikan dukungan kepada Anies-Muhaimin, Partai Gelora, Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Garuda (Prabowo-Gibran), Partai Hanura bersama Perindo (Ganjar-Mahfud).
Ketua Exco Partai Buruh Sulsel Akhmad Rianto mengatakan jika pihaknya saat ini mencari Capres yang memperhatikan nasib buruh, karena Upah Minimum Provinsi (UMP) para buruh tidak mengalami kenaikan signifikan sementara bahan-bahan pokok di tahun 2023 ini telah mengalami signifikan seperti bahan bakar minyak (BBM) maupun beras.
“Semua UMP dan UMK itu kenaikannya tidak signifikan yang diinginkan oleh buruh sampai 15 %. Yang paling tinggi hanya ada di Karawang 12%, semementara di Kabupaten/kota lain seperti Sulsel hanya 1,4 %, Makassar 2,4 %,” ujar Akhmad Rianto saat dikonfirmasi harian Rakyat Sulsel, Selasa (5/12/2023).
“Jadi kami ingin ingin mencari Capres yang ingin mengubah nasib buruh,” lanjutnya.
Akhmad Rianto pun melihat jika Pilpres ini berpotensi dua putaran sehingga Partai Buruh akan menentukan dukungan pada putaran kedua.
“Kalau anasisa saya ini tidak ada yang bisa meraih suara 51%. Jadi kemungkinan kami di partai Buruh baru terlibat (Pilpres) pada putaran kedua,” jelasnya.
Masih adanya dua bulan lebih Pemilihan Presiden, kata Akhmad Rianto pastinya akan terus melihat situasi siapa dari 3 pasangan Capres ini akan siapa yang prihatin terhadap buruh.
“Kan saat ini sudah masuk tahapan kampanye. Siapa tau Capres ini berubah pikiran ada yang ingin merubah nasib kaum buruh, terutama mencabut undang-undang cipta kerja pasti kami memberikan dukungan kepada mereka,” jelasnya. (Fahrullah/B)